Dahi Allail mengerut kesal. "Apa yang kau katakan tadi? Enyah? Kau sudah gila? Kalau aku sama sekali tak mau pergi ke manapun, bagaimana?" tanya Allail yang kala itu tengah menahan tangan Rea agar tidak pergi.
Rea memandang Allail dingin. "Aku tak peduli, kalau Om tak mau pergi, aku yang akan pergi," ujarnya.
Selama ini, Rea tak pernah seperti itu. Rasanya seperti semua yang Allail miliki malah jatuh ke bawah. Dia sama sekali tak pernah mau hubungan mereka jadi seperti itu.
"Kau, kenapa kau mengatakan hal itu?" Allail mengeratkan genggaman tangannya pada Rea.
"Aww, sakit. Om, kau sudah gila apa? Aku sama sekali tak mau berbicara denganmu ataupun melihat wajahmu lagi. Tolong pergi saja dari sini. Aku mohon!"
Melihat Rea yang seakan sudah tak mau melihatnya lagi, dia pun perlahan melepaskan tangan Rea yang dia genggam dengan sekuat tenaga itu.
Rea pun berjalan masuk ke dalam rumahnya, seakan semua yang sudah mereka lakukan selama ini hanyalah semu belaka.
