Mata Lascrea yang kala itu berubah menyetupai pelangi dan juga tubuhnya yang bercahaya itu, membuatnya langsung ternotice oleh peri lainnya yang ada di sana.
"Siapa wanita itu! Kenapa aura perinya amat kental? Apakah dia adalah salah satu dari kita?" tanya Ratu peri yang kala itu baru saja keluar dan datang ke tempat itu.
Peri yang kala itu sudah memberikan satu-satunya buah yang dia punya kepada Lascrea sebagai awal dari pengikatan janji mereka, kemudian langsung memberikan salam pada Ratu peri.
"Ratu, hormat hamba," ucap si peri sambil menunduk memberi hormat.
Si peri itu kemudian menceritakan semua kejadian yang baru saja terjadi, dan kenapa hutan peri-bukit pelangi, berubah menjadi seperti itu.
"Jadi seperti itu? Wanita itu adalah manusia biasa yang mendapatkan kekuatan dewi? Sekarang dia datang untuk meminta bantuan kepada kita untuk mengendalikan kekuatannya itu?"