Beberapa waktu kebelakang Beck disibukkan untuk mengurus banyak hal, termasuk merencanakan strategi yang hendak ia pakai dalam waktu dekat.
Hal itu berkaitan erat dengan Keisha. Oleh sebab itu, Beck banyak mengamati pergerakan Keisha selama beberapa hari terakhir. Tidak untuk menjadi penguntit. Beck hanya diam di rumah dan memerhatikan Keisha dalam keheningan.
Beruntung sejak terkahir kali bertelepon dengannya, Zee tidak menghubungi atau pun mendesak Beck seperti yang sudah-sudah. Pria itu tampak tenang, patuh pada ultimatum yang Beck berikan kepadanya terakhir kali yang mengatakan kalau Zee tidak boleh menghubunginya terlebih dahulu sebelum Beck menghubunginya.
Beck tentu merasa senang untuk hal itu. Dan dengan demikian, ia bisa fokus dengan misinya kali ini.
Beck percaya kepada Zee bahwa pria itu mampu menangani Alle di sana meskipun Zee mengatakan bahwa ia sudah kewalahan.
Alle hanyalah seorang perempuan tua. Seharusnya itu bukan menjadi kendala besar bagi Zee, 'kan?