"Bocah itu?"
Arghi menjulurkan tangannya untuk mencubit paha Lewis dengan main-main. Lewis tentu saja telah mengetahui semua tentang Galant termasuk tentang ayahnya yang meninggal tidak luput dari pengetahuan Lewis.
"Tentu saja, Kakak. Keluarganya dan juga Galant sangat penting bagiku, tidak mungkin aku lari begitu saja seperti aku tidak tahu caranya membalas budi."
"Apakah Arghi yakin bahwa ini adalah balas budi? Atau sesuatu yang lain?"
Arghi mengerutkan alisnya bingung ke mana sebenarnya arah pembicaraan ini di bawa oleh Lewis. "Apa yang ingin Kakak dengar dariku sebenarnya?"
Arghi merasakan tatapan Lewis mengarah padanya, Lewis masih belum menjawab dirinya, jadi Arghi kembali berkata pada kakaknya. "Kakak harus mengingat lagi bahwa bukan cuma aku yang memiliki hutang budi pada Galant dan juga keluarganya, tetapi kita semua memilikinya."