Galant naik ke tangga dengan perlahan membayangkan jika saja dia adalah Arghi yang hanya bisa mengingat bagaimana bentuk tangga yang tengah dia naiki sekarang, meraba pegangan dengan dengan memfokuskan hanya pada kulitnya yang menempel pada permukaan yang dingin. Ini sangat terasa merepotkan bagi Galant yang pada awalnya dia sama sekali tidak pernah memikirkan hal-hal kecil seperti ini. Dia menarik napas dalam dan menghembuskannya kasar, ketika dia masih mencium aroma wangi Arghi yang melayang di sepanjang perjalanannya menuju kamar Galant. Ini tampaknya telah memenuhi rumah ini dengan baik, hingga Galant bisa merasakan kembali denyutan di pangkal pahanya yang seolah tidak kunjung mereda.