"Apa yang kamu katakan barusan?" tanya Arghi meletakkan gelas yang telah kosong ke atas meja dengan hati-hati.
Galant telah memegang bahunya erat dan Arghi terpaksa mendongak menghadapnya. Pikirannya masih mencari-cari kebenaran dan juga maksud sebenarnya yang tengah Galant lakukan padanya. Alis Arghi berkerut dengan kebingungan lantas dia bertanya kembali pada Galant karena tak kunjung mendapatkan jawaban yag dia inginkan. "Ada apa denganmu, Galant?"
"Aku meraskannya, Arghi. Kamu seharusnya tidak harus lagi bertemu dengan Reiki." Kerutan di dahi Arghi semakin bertambah. Ada apa dengan Galant yang tiba-tiba mengatakan ini di tengah mereka yang telah baik-baik saja dan lepas dari kemarahan. "Kamu tidak tahu bagaimana dia di belakangmu?"