Zeana melintasi lorong-lorong kelas yang ramai dilintasi para murid dengan langkah tegap. Beberapa di antara mereka menyapa Zeana dan tersenyum lembut ke arahnya.
Zeana yang memang sedang dalam keadaan hati yang tak baik hanya mengangguk dan tersenyum tipis. Ia sedang malas untuk tetap terlihat baik-baik saja, bahkan hanya sekedar seulas senyum.
Sesampainya di kelas, ia disambut Olyn dengan tangan terentang, Zeana mendengus pelan dan berjalan mendekat ke arah Olyn. Membiarkan tubuhnya di peluk tanpa memeluk.
"Kenapa ga kabar apa-apa? Udah telpon Ryu kan? Dia jawab apa? Dia bilang apa aja sama lo?" tanya Olyn memberondong Zeana.
Zeana menatap Olyn datar, bulatan hitam di bawah matanya sudah menampakkan jelas bahwa dirinya sulit tidur tadi malam.
"Ya ampun, Ze! Lo kok pucat?? Lo sakit?!" ucap Olyn dengan nada tinggi dan suara keras. Dan itu membuat Rafael yang sedang mencatat buku karena kemarin ia tidak menulis, menoleh menatap Zeana khawatir.