Jane meletakkan barang-barang yang digunakan untuk membersihkan jendela ke meja sekitarnya. Ia tak mau menuruti amarahnya dan membanting benda itu, membuatnya dihukum dan mengurangi poin kesopanannya.
"Gue capek jalan bolak-balik dari kelas ke gudang! Lo pikir ga jauh apa?" ketus Jane.
Zeana membanting sapunya, "Gue lagi emosi, babi! Jangan mancing emosi gue lo!" bentak Zeana dengan mata melotot.
Jane mendengus, "C'mon Ze! Gue bilang faktanya aja. Capek tahu jalan sana-sini, gantian dong!"
"Ngelunjak ya, lo?! Didiemin bentar aja udah ngerasa setinggi langit, lo pikir kita siapa, hah? Babu lo?! Lo kali yang pantes jadi babu kita!" nyinyir Lylian.
Jane berjalan lebar ke arah Lylian, dan berhenti tepat satu langkah di depan gadis yang baru saja menentangnya. Jane mengarahkan jari telunjuk kanannya di depan wajah Lylian.
"Lo ga usah sok-sokan, cupu!" desis Jane, Lylian memilih diam, melirik Zeana yang masih menatap tajam Jane.