"Tuan Tamma? Nyonya Tamma?" panggil Nathan.
Tuan Tamma dan Nyonya Tamma mengangkat pandangannya pada Nathan, "Ya Tuan?" balas Nyonya Tamma.
"Sebenarnya, kami kemari juga ingin berbincang mengenai putri Anda, Felisha," terang Nathan yang langsung melirik Zeana sesaat setelah mengatakannya.
Nyonya Tamma langsung menutup mulutnya, ia menatap suaminya yang tampak sangat kaget.
"Tuan? Apa Anda.. serius?" tanya Tuan Tamma patah-patah.
Zeana mengangkat alisnya, merasa aneh dengan tanggapan Tuan Tamma yang Zeana sendiri tak dapat menjabarkannya.
Dalam suasana tegang yang tanpa sengaja diciptakan Tuan Tamma, Zeana melirik kakaknya yang bergeming. Tatapan kakaknya seolah menelisik ke arah tuan Tamma dan mencoba mengerti apa yang kedua orang itu maksudkan.
"Tapi, Felisha bahkan masih dibawah umur," lirih Nyonya Tamma, membuat Zeana tersentak kaget.
"Nyonya, bukan itu maksud ka-"
Tangan Zeana digenggam oleh Nathan, membuat adiknya itu berhenti berbicara karena peringatan kecilnya itu.