Zeana menggunakan sweater oversize berwarna lilac dengan short skirt berwarna putih. Ia menggunakan sepatu wedges berwarna putih, menguncir rambut panjangnya, dan cukup membawa ponsel.
Ryu mengatakan bahwa ia sedang dalam perjalanan, sedangkan ia sudah berada di depan kafe, tempat ia dan Ryu berjanji untuk bertemu.
Setelah bersepakat dengan supir pribadinya bahwa ia membiarkan supir pribadinya kembali dan ia akan menelponnya jika ia akan pulang, Zeana keluar dari mobilnya dan melangkah ke dalam kafe dengan langkah anggun.
Ia memanggil waiters dan memesan short espresso. Ia mengetuk meja bundar dengan kuku panjangnya, tak ada meja dengan 2 kursi di kafe ini yang tersisa, dan ia terpaksa mengambil meja dengan 3 kursi.
"Hai, cantik," sapa seorang lelaki yang melintas di depan Zeana.
Zeana memilih bersikap apatis, ia benci menunggu, tapi ia lebih tak nayaman jika harus ditunggu.