Mentari bersinar lebih terang dan hangat hari ini, ku pikir, itu karena aku mendapat senyum manismu di antara sinar cahaya fajar. Kali ini aku berpikir, aku tak akan sanggup kehilangan senyum mu lagi, lebih tepatnya kehilangan mu.
...
Akemi membalik halaman buku dengan gerak pelan, berusaha sebisa mungkin tak menimbulkan suara yang bisa mengganggu kedamaian tidur Davio.
Sudah lima jam ia memangku Davio tidur, merasa lelah, tapi juga nyaman. Akemi tersenyum kecil melihat Davio bersandar pada dada bidangnya, ia melirik jam yang menunjukkan pukul 3 pagi.
Ia ingin meletakkan Davio ke ranjangnya, namun tak tega jika nanti Davio harus terbangun karenanya. Tapi ketika melihat alis Davio berkerut beberapa kali, Akemi terpaksa melakukannya. Entah kerutan alis itu karena mimpi buruk atau tidak nyaman.