Bukan pergi, tapi aku sedang butuh sunyi yang tak pernah kudapat ketika aku bersamamu.
Bam.
Pintu ditutup Oris secara kasar, ia tak lagi peduli pada etika atau tetek bengek semacamnya, ia tak akan peduli lagi jika nanti mendapat hukuman dari pengasuhnya atau Arsya akan turun tangan langsung.
Ia mati-matian membunuh hatinya sendiri agar tak jatuh cinta pada lelaki lain, berharap Eugene yang selalu pengertian menyadari perasaan terpendamnya, tapi apakah ini akhir baginya?
Tubuh Oris merosot hingga terduduk di lantai, ia ingat jelas ucapan guru etika, bahwa merupakan pantangan bagi seorang putri duduk di atas lantai, kecuali sedang menjalan hukuman. Dan Oris sedang menghukum dirinya sendiri, menghukum kebodohannya karena mempercayakan cinta pada lelaki yang pergi terlalu jauh seperti Eugene.
Pintu diketuk pelan, membuat Oris menegak dan menempelkan punggungnya pada daun pintu, siapa pun dibalik pintu itu, Oris tak akan mau membukanya.