Nathan menepuk pundak Zeana pelan, membangunkan Zeana tanpa mengganggu kedamaian tidur Irvi. Zeana yang merasa terusik membuka matanya perlahan, ia menatap tajam pada Nathan yang menatapnya serius.
"Apa?" tanya Zeana dengan suara serak khas orang yang baru bangun tidur.
"Duduk!" perintah Nathan.
Zeana semakin menarik selimutnya dan menggeleng, "Apaan sih kak! Ga mau ah, masih ngantuk nih!"
Nathan berdecak, lalu membuka selimut yang membalut tubuh Zeana dengan kasar, lalu meraih pundak Zeana dan menariknya agar duduk. Zeana mendengus lalu memejamkan matanya, membiarkan Nathan yang sejenak sibuk mengotak-atik ponselnya.
"Ze!" Nathan menggoncang pundak Zeana.
Zeana membuka matanya yang sipit, lalu menatap tajam seolah ingin membunuh kakaknya yang mengganggu tidurnya. Ia masih belum puas tidur setelah menangis semalaman.