Zeana sedang menggaruk rambutnya dengan ujung pensil ketika seorang maid mengetuk pintunya, dan membuat Zeana bangkit dari kursinya meja belajarnya.
"Ada apa?" tanya Zeana, menatap selidik pada maid tersebut.
"Ada tamu," lapar maid tersebut.
Zeana melirik jam dinding berwarna abu-abu perak yang menempel di dinding kamarnya dengan tatapan heran, 'Masih jam setengah sembilan,' batin Zeana.
Jam segini, kedua kakaknya, Nathan dan Irvi belum pulang dari tempat kerjanya. Zeana kembali memalingkan mukanya ke arah maid tersebut.
"Siapa yang mereka cari?" tanya Zeana memastikan.
Jika tamu itu mencari Irvi, ia akan memintanya masuk dan berbincang sejenak dengannya sampai Irvi datang setengah jam kemudian. Tapi, jika tamu tersebut mencari Nathan, ia akan menyuruh tamu itu pulang dan kembali lagi esok hari, karena Nathan akan pulang kurang lebih dua sampai tiga jam lagi.
"Tamu tersebut bilang bahwa dia ingin menemui nona muda," jawab maid tersebut yang berada di luar ekspektasi Zeana.
