Telah kulihat saat pertama kali jumpa, tatap matamu yang tajam membuatku merasa gentar. Dan memang benar, kamu begitu berbeda dari yang lainnya.
...
"Aku yang memintamu membawanya, kenapa kau malah menyuruh Anzul?" tanya Archer setelah Anzul berlalu pergi.
Davio tersenyum sinis, "Kalau dia bisa, kenapa harus aku?" cetus Davio tenang.
Archer berdecak sebal, dalam hati ia mengakui kekalahannya. Namun, ia masih ingin memperpanjang obrolan, tapi ia tak tahu bagaimana caranya. Selain ia tak pernah mengobrol dengan wanita, ia tak pernah mau membuang-buang waktunya untuk itu. Dan kali ini? Ia benar-benar ingin berbincang lebih panjang dengan gadis itu.
Davio mengangkat bahunya acuh, lalu menoleh ke arah Archer, "Aku tak suka direpotkan, dah!"
