"Psikopat!" umpat Jane lagi, entah untuk yang ke berapa kalinya.
Zeana yang sudah melemparkan nampan besi itu ke sembarang arah, tertawa sinis menanggapi ucapan itu.
"Kalo udah tahu gue psikopat, kenapa lo cari-cari masalah sama gue, anak Dajjal?!" sorak Zeana sembari menendang kaki Jane, membuat Jane merintih kesakitan.
"Lo bikin temen-temen gue ancur, Ze! Lo bikin nama gue jadi jelek, Coral bahkan hampir bundir gara-gara lo!" teriak Jane dengan air mata yang mulai mengalir.
"Oh ya?" tanya Zeana dengan raut wajah datar yang langsung membuat seisi kantin terasa takut untuk bersorak-sorak menyemangati, kebiasaan mereka ketika ada yang bertengkar.
"Pembawa sial!" sorak Jane lagi, kali ini tubuhnya bergetar karena amarah, bukan lagi rasa takut.
"Apa lo bilang?!" tanya Zeana dengan nada datar, ia paling anti dengan pernyataan serupa yang dilontarkan Jane.
"Budek lo?! Lo itu pembawa sial! Bonyok lo pasti udah nyesel ngelairin lo ke dunia! Lo itu cum-"
Byur!