Aku hanya tersenyum, sebagai tanda pertama kali kita berjumpa. Tak ada sedikit pun niatan membuatmu jatuh cinta.
...
Archer menegakkan tubuhnya, lalu menaikkan tudung hodie-nya. Ia mengacak anak rambutnya agar menutupi matanya.
"Apa kau berlagak menjadi cowok yang keren?" tanya Diah dengan nada mengejek.
Archer mendengus kesal. "Aku hanya tak mau mencuri banyak perhatian, aku tak suka keramaian," aku Archer, setidaknya saat ia sekolah dulu ia masih punya teman pendamping, tapi sekarang ia benar-benar sendirian.
Diah mendecih, "Percuma saja, kursi jabatan OSIS yang dikosongkan juga sudah membuat kegemparan, dan kabar kedatanganmu hari ini juga sudah tersebar. Jika kamu tidak suka keramaian, abaikan saja.."
Archer mengernyit, "Bukankah itu terlalu jahat?" tanya Archer ragu.
Diah menyentil jidat Archer, "Bukankah kau jahat?" tanya Diah mengejek, ia mengingatkan Archer tentang jati dirinya yang sebenarnya sebagai pembunuh.