"Hai Kak Ze?" sapa seorang murid laki-laki yang berpapasan dengan Zeana.
Zeana yang tergesa-gesa hanya sempat mengangguk dengan langkah kaki terambil lebar-lebar. Ia bahkan tanpa sengaja menabrak gadis yang berkuncir dua yang berjalan melawan arus dengan dirinya.
"Kak Zeana mau ke mana, ya?" tanya murid laki-laki itu dengan tatapan bingung, bukan hanya anak laki-laki itu saja yang bingung, melainkan teman-temannya yang kebetulan berjalan bersamanya juga.
Zeana bahkan menerobos murid-murid yang berlalu-lalang, pikiran Zeana hanya berfokus bagaimana ia datang di tempat yang ia tahu lebih cepat.