Zeana membuka matanya yang entah berapa lama terpejam, ia mengangkat kepalanya yang dari tadi menempel di atas meja.
"Udah bangun?" tanya Alula yang entah sejak kapan duduk di bangku Sheryl yang letaknya di sebelah bangku Zeana.
Zeana mengerjapkan matanya yang terasa kecut, ia menggerakkan tangannya perlahan, ia merasa kesemutan. Begitu juga dengan kakinya yang sedari tadi terdiam kaku.
"Kenapa? Kram? Kesemutan?" tanya Alula yang sedari tadi mengamati tingkah laku Zeana.
Zeana menelan ludahnya, tenggorokannya terasa kering, ia mengangguk mendengar pertanyaan Alula, ia tak bisa banyak bicara, ia haus.
Sebuah buku mendarat di mejanya, sebuah tangan kekar dengan gelang hitam melingkari pergelangan tangannya itu yang meletakkannya di sana.
"Deon?" tanya Alula tak mengerti, tatap matanya beralih pada buku yang disodorkan Deon.
"Ini catatan gue Ze, tenang aja, udah lengkap kok. Akhir-akhir ini, lo jarang full sekolah, jadi gue inisiatif buat minjemin ini," ucap Deon.