Ryu mengepalkan tinjunya hingga buku-buku jarinya memutih. Ia memejamkan matanya rapat-rapat agar melupakan apa saja yang Zeana lakukan padanya tadi.
Rahang Ryu mengeras, ia mungkin salah karena membela Jane yang notabene adalah musuh pacarnya, tapi ia benar-benar menggunakan seluruh otaknya ketika ia memutuskan untuk melakukannya.
Ia yakin akan ikut tersangkut jika Maslah Zeana dibesar-besarkan, lagi pula ia laki-laki, ia tak mungkin diam saja ketika Zeana akan membunuh seseorang di depannya.
Ryu terdorong ke arah kiri, ketika tanpa sadar bahunya menabrak seorang laki-laki yang postur tubuhnya diperkirakan lima centimeter lebih tinggi darinya.
"Maaf," bisik lelaki ber-coat hitam tersebut, setelah mengatakannya, lelaki itu melanjutkan jalannya dengan langkah lebar.