Nathan masih berbaring di tempat tidur, tertidur dengan sangat nyenyak.
Sesekali ia menggumamkan kata-kata yang tidak jelas seolah ia sedang mengigau.
Ella mendekat ke arahnya dan mengelus pipi gemuknya. "Nathan, bangunlah."
Awalnya Nathan berniat untuk mengomel. Ia masih sangat mengantuk dan tidak mau bangun. Siapa pelayan yang berani-beraninya membangunkannya dari tidur?
Tetapi begitu melihat sosok Ella, ia langsung bangun dengan senyum di wajahnya. "Wanita tua, apakah kamu sudah berbaikan dengan ayah?"
"Kita bicarakan ini lagi nanti. Apakah kamu lapar? Ayo kita sarapan bersama." Ella menggendong tubuh gemuk Nathan yang sudah dua kali lipat beratnya dibandingkan saat pertama kali mereka bertemu.
Nathan mengerutkan keningnya dan berusaha untuk turun. "Wanita tua, turunkan aku. Kamu masih terluka. Aku bisa berjalan sendiri."
"Tidak apa-apa. Aku ingin menggendongmu," kata Ella dengan suara yang sedikit sengau.