"Aku menyuruhmu keluar. Apakah kamu tidak dengar?"
Teriakan yang luar biasa keras itu membuat Nadia terkesiap. Ia memandang ke arah Christian dengan tatapan sedih, "Tian, tenanglah. Ini aku, Nadia …"
Sambil mengatakannya, ia mengamati ekspresi di wajah Christian.
Jantungnya berdegup dengan sangat kencang.
Christian menggelengkan kepalanya yang terasa semakin sakit. Kemudian, bayangan Ella muncul di benaknya.
Di hadapan matanya, bayangan Ella dan Michael muncul bersama-sama.
Saat ini, efek dari obat yang tercampur di dalam anggur tersebut muncul, membuat matanya berkabut.
"Ella, beraninya kamu? Beraninya kamu mengkhianati aku?" Christian mengulangi kata-kata itu lagi dan lagi, seperti orang gila.
"Tian, apakah kamu tidak bisa melihat siapa aku?" mata Nadia berbinar dengan gembira. Ia tidak menyangka bisa berhasil dengan sangat mudahnya.
"Tian, apakah kamu baik-baik saja?"