"Ella, semua ini adalah salah wantia jalang itu. Kalau kamu ingin membalas dendam, jangan biarkan dia pergi!"
Pikiran Budi saat ini dipenuhi dengan keinginan Merry untuk mengambil semua hartanya.
"Kalau kamu tidak sekejam itu kepadaku, Yah, aku pasti akan percaya padamu. Tapi maaf," Ella berhenti sejenak. Wajahnya berubah menjadi penuh dengan kekejaman dan ia melanjutkan, "Kredibilitas-mu di mataku sekarang nol."
Ella memiliki hati yang baik sehingga ia berulang kali memaafkan Budi. Tetapi sekarang kesabarannya dan kebaikannya itu sudah habis.
Budi menggertakkan giginya dan ia berkata, "Ella, kamu harus percaya pada Ayah. Ayah benar-benar terpaksa melakukan semua ini. Ayah tidak berdaya. Nadia yang bersikeras menyuruhku untuk membunuhmu. Kalau tidak, aku tidak akan pernah melakukannya. Ia berniat untuk menghabisiku. Aku bersalah. Aku benar-benar bersalah … Ella …" Budi menangis sambil memegang telepon yang menghubungkan mereka.