Ella telah memendam semua kepedihan dan penderitaan di dalam hatinya cukup lama. Ia tidak punya tempat untuk menumpahkan semuanya. Ia tidak memiliki tempat untuk bersandar, sosok yang bisa ia percaya.
Dan saat ini, semua perasaan itu meluap dari hatinya.
Ia menangis begitu keras sehingga Christian tidak tahu harus berbuat apa.
Satu-satunya hal yang bisa ia lakukan hanyalah menepuk punggung wanita itu sambil terus menghiburnya dengan kalimat-kalimat lembut. "Ella, berhentilah menangis. Tidak apa-apa kalau mereka tidak menyukaimu. Biar aku yang menyukaimu. Tidak apa-apa kalau mereka tidak menginginkanmu. Biar aku yang menginginkanmu. Tidak apa-apa kalau mereka tidak mau menjadi keluargamu. Biar aku yang menjadi keluargamu."
"Bukankah kamu sangat menyayangi Nathan? Mulai sekarang, kamu bisa memintanya untuk memanggilmu dengan sebutan ibu. Setelah ini, kita bisa bersama selamanya."
Sambil mengatakannya, tanpa sadar Christian sudah membayangkannya.