Ella dan Nissa memutuskan untuk bertemu di sebuah kafe kecil, di ujung jalan. Saat masuk ke dalam kafe tersebut, Ella melihat Nissa yang memakai kacamata hitam dan topi untuk menutupi dirinya seolah ia adalah artis ternama.
Ella tertawa saat melihat penampilannya yang konyol. Apakah ia menganggap dirinya seterkenal itu?"
"Kamu benar-benar percaya diri, ya," kata Ella dengan santai.
Suara lagu mengalun dengan lembut di kafe tersebut.
Ella memandang wanita di hadapannya tanpa bisa menahan senyumnya. Penampilan wanita itu sungguh konyol.
Begitu melihat Ella, Nissa merasa sedikit terkejut. Ia tidak menyangka Ella secantik ini. Karena pekerjaannya di dunia seni, Nissa benar-benar mengagumi keindahan. Di matanya, kecantikan Ella sungguh luar biasa hingga bisa dianggap sempurna untuk ukuran manusia.
Mereka sama-sama wanita, tetapi kecantikan Ella bisa membuat Nissa terpana.
Kekagumannya itu dalam sekejap berubah menjadi kecemburuan dan iri hati.