Selain Ella, Merry yakin ada seseorang yang menginginkan barang ini.
Liam.
Pria itu sangat menyayangi Ella. Jangankan 500 juta. Meski mereka meminta 1 milyar sekali pun, Liam tidak akan mengedipkan matanya sama sekali.
"Ibu, mengapa kamu memukulku? Apa salahku? Kalau bukan karena Ella, kita tidak akan menderita seperti ini. Apa gunanya kamu memukulku? Apakah dengan memukulku kamu bisa mendapatkan uangnya?"
Indri memegang pipinya dengan wajah yang penuh dengan amarah.
"Apa bedanya kamu dan ayah? Kalian semua melampiaskan kemarahan kalian kepadaku hanya karena kalian tidak bisa menyelesaikan masalah ini.
PLAK—
Tamparan lain mendarat di pipi Indri.
Merry memandang putrinya dengan tatapan tegas seperti besi yang tidak tergoyahkan. "Kamu pikir, apa yang akan ayahmu lakukan kalau ia mendengar kata-katamu? Indri, sudah berapa kali ibu bilang, sebelum bicara, gunakan otakmu untuk berpikir terlebih dahulu."