Evelyn mabuk sangat berat pada hari itu. Ia mengambil langkah impulsif karena otaknya yang memang sedang tidak waras. Ia sendiri berjalan, menyetop taksi yang muncul di depannya. Dengan setengah sadar, dia mengatakan, "Pak, pergi ke hutan terlarang, ya..."
"Hutan terlarang?" Sang Supir Taksi itu melirik kembali ke arah dashboard mobilnya, tempat jam berada. Sudah pukul sepuluh lewat. Kenapa perempuan mabuk ini ingin diantarkan ke sana? Apakah dia waras?
"Nona, apakah Nona yakin ingin diantarkan ke sana? Maksud saya, sekarang sudah malam. Lebih baik Nona tidur dan kembali. Nona juga dalam kondisi mabuk."
Wanita itu menggelengkan kepalanya keras kepala. Berseru di tengah mabuknya, "Tidak! Aku tidak mau!"
"Aku harus bertemu dengan orang yang kubenci tapi kusayangi itu!"