Evelyn memandang tajam ke arah Penyihir Putih Leora. "Apa yang kamu inginkan kepadaku, Nona Leora?"
"Aku ingin kamu melakukan perjanjian kepadaku."
"Apa keuntunganku bila terlibat perjanjian itu denganmu?"
Penyihir Putih Leora menggertakkan giginya. Amarahnya kontan menyeruak. Berani sekali sosok di depannya ini! Dia bahkan bertanya dengan tegas keuntungannya!
Evelyn terang saja tidak akan melakukan sesuatu yang tidak menguntungkan baginya!
Penyihir Putih Leora berujar. "Kamu tidak tahu saja. Perjanjian ini untukmu."
"Untukku?"
Penyihir Putih Leora pun menuliskan poin-poin dengan tulisan yang mengambang. Tulisannya berwarna emas dan berkilauan.
"Nomor 1. Nona Evelyn akan berpura-pura sebagai Ratu Jennifer sampai Penyihir Putih menemukan Ratu Jennifer yang asli.
Nomor 2. Penyihir Putih berusaha supaya Evelyn berpura-pura untuk mengingat identitas Ratu Jennifer.
Nomor 3. Evelyn akan melakukan seluruh kegiatan Ratu Jennifer."
Evelyn pyb membelalak dengan perjanjian yang dicanangkan olehP Penyihir Putih Leora. Semua perjanjian itu untuk keuntungan dirinya! Supaya dia bertahan hidup di sini!
"Aku tidak akan mengungkapkan jati dirimu kepada Raja Archer." ungkap Penyihir Putih Leora.
"Sebagai gantinya, kamu harus mengatakan kepada Raja Archer bahwa kamu dalam proses penyembuhan. Dan aku berusaha menyembuhkanmu."
"Ah, jadi kamu memintaku untuk berbohong kepada Raja Archer seolah-olah kamu menyembuhkanku, padahal nyatanya kamu tidak berhasil menyembuhkanku?"
"Ya."
"Kenapa kamu memintaku bersekongkol kepadamu? Bukankah lebih baik jika kamu membunuhku saja?"
Penyihir Putih Leora mengembuskan napasnya. Dia tidak bisa melenyapkan tubuh Ratu Jennifer begitu saja. Dia takut apabila dia melukai Evelyn, nantinya Ratu Jennifer yang asli tidak bisa kembali.
Selama semalam suntuk, Penyihir Putih Leora membayangkan, hal yang terbaik untuk mereka semua.
Dan inilah jawabannya.
Sosok Nona Evelyn harus berpura-pura menjadi Ratu Jennifer untuk sementara waktu, sembari Penyihir Putih Leora mencari jalan keluar.
"Aku tidak bisa membunuhmu. Karena jiwamu menempati tubuh Ratu Jennifer."
"Kalau begitu, bagaimana jika aku melanggar perjanjian ini? Atau kamu yang melanggarnya?"
"Tiba-tiba saja mengatakan kepada Raja Archer bahwa aku adalah Evelyn. Bukan Ratu Jennifer yang asli?" tanya Evelyn kritis.
Gadis itu akan membahas perjanjian ini secara menyeluruh. Sampai tidak ada satu pun tanya dan juga kecurigaan.
Dia tidak mau nantinya perjanjian ini justru mengekang dan mengikatnya.
"Kalau kamu yang melanggar perjanjian ini, Raja Archer bisa mengusirmu. Dan aku setuju untuk itu. Sebab, kamu bukanlah siapa-siapa bagi kami."
"Justru, posisimu sangat mencurigakan bagi kami."
Evelyn meringis. Masih saja terjadi. Penyihir Putih Leora tak mempercayainya!
"Lantas, bagaimana jika sebaliknya? Kamu yang melanggar kontrak ini?"
"Kalau itu sampai terjadi... Kamu bebas hendak melakukan apa pun kepadaku."
"Maksudnya?" tanya Evelyn tak mengerti.
Penyihir Putih Leora menegaskan. "Kamu bebas untuk menghukumku apa saja."
"Kalau begitu, oke, deal."
Evelyn dan Penyihir Putih Leora pun saling berjabat tangan.
Setelah mereka berdua berjabat tangan, Penyihir Putih Leora pun mengucapkan kepada Evelyn. "Evelyn, karena kamu sudah menyetujui perjanjian ini, aku harap kamu bisa bekerja denganku."
"Apa yang kamu maksud?"
"Aku akan memberikan ingatan Ratu Jennifer yang tersisa di kepalaku."
Evelyn membelalak.
Tangannya itu masih berjabat tangan dengan Penyihir Putih Leora, tiba-tiba saja....
Telapak tangan Evelyn bergetar. Dengan perantara tangan yang saling menjabat itu, Penyihir Putih Leora mengirimkan banyak sekali ingatan ke dalam Evelyn!!
Seberkas ingatan saling bertumpuk, tumpang tindih ke dalam otak Evelyn.
Bagaimana Ratu Jennifer yang memunggungi Raja Archer. Ia yang tak mencintai Raja Archer. Sementara itu, rasa benci Ratu Jennifer juga muncul kepada Raja Archer. Karena lelaki itu mencintainya...
Di satu sisi, Ratu Jennifer juga mencintai sosok lain... Seorang Prajurit yang berjaga di Utara.
Lantas, ingatan-ingatan tentang adik-adik, serta Ayah dan Ibu Ratu Jennifer turut bermunculan.
Dalam sebuah ruang makan yang sederhana, terdapat Ratu Jennifer yang duduk di sana. Dia dikelilingi oleh keluarga yang harmonis.
Dengan tiga orang adik kembar. Tiga perempuan yang cantik-cantik. Berusia tujuh tahun.
Lantas, terlihat pula wajah Ratu Jennifer yang lembut ketika merangkai bunga, dalam pekerjaannya dulu. Betapa lembut senyum Ratu Jennifer. Kecantikan yang membuat Raja Archer luluhlantak.
Ingatan itu melesak ke dalam otak Evelyn. Semuanya. Tanpa ampun. Dan begitu banyak.
Setelah otak Evelyn penuh, gadis itu berteriak. Dia sudah kepanasan dan tak mampu lagi menghimpun informasi. "Hentikan!!!"
"Hentikan ini!!!"
Evelyn berteriak dengan sangat amat kencang.
Saat dia berteriak, Penyihir Putih Leora melepaskan tangannya.
Evelyn langsung melemas. Kepalanya sangat pening. Berasa berputar-putar. Dia tidak mampu lagi menerima informasi dan ingatan dari Ratu Jennifer!!
Karena teriakan Evelyn yang sangat keras, Raja Archer mendengar suara tersebut. Dia langsung menuju ke kamar Evelyn.
"Kamu kenapa, Ratu Jennifer? Adakah sesuatu yang terjadi?"
Evelyn menggelengkan kepalanya. "Penyihir Putih Leora..."
"Penyihir Putih Leora?"
"Ya... dia ada di sini..."
Raja Archer mengamati sekelilingnya. Dia tidak melihat sosok Penyihir Putih Leora.
"Ratu Jennifer? Apa yang barusan Ratu Jennifer lihat?"
Di saat itulah, Evelyn memperhatikan sekelilingnya. Penyihir Putih Leora sudah menghilang. Bagaikan asap.
* * *