Chereads / MY QUEEN (Bahasa Indonesia) / Chapter 25 - Rengkuhan

Chapter 25 - Rengkuhan

Evelyn memandang ke arah Raja Archer. Mereka berdua saling memandang satu sama lain.

Deg – deg.

Deg – deg.

Deg – deg.

Jantung Evelyn berdetak dengan sangat kencang. Dia bersitatap dengan sosok Raja Archer. Raja Archer tersenyum, lalu lelaki itu mengecup kening Evelyn. "Tidurlah, Jennifer."

Sebenarnya, Raja Archer juga ingin mengalami malam yang indah dan juga menggairahkan. Namun, Raja Archer menahan dirinya sendiri. Sangat jahat apabila Raja Archer mengutamakan perasaan dan keinginannya.

Sebagaimana Raja Archer, Jennifer juga memiliki perasaan. Bagaimana mungkin dia memaksakan Jennifer untuk melakukan sebuah hubungan yang memang harus berlandaskan saling suka?

Raja Archer mencoba memahami Jennifer, istrinya terssebut.

"Tidur yuk, sayang. Besok akan menjadi sebuah hari yang panjang."

Pada detik selanjutnya, sosok Raja Archer memeluk Evelyn.Lelaki itu memejamkan matanya, merasakan kehangatan yang terdapat dalam diri Ratu Jennifer.

Dan kehagantan itu juga dirasakan oleh Evelyn yang berada dalam diri Jennifer.

Kehangatan langsung melingkupi tubuh dan juga hati Evelyn. Tak pernah terbayangkan dalam diri Evelyn untuk berada dalam satu ranjang yang sama, dengan sosok yang asing. – Meskipun sejatinya, bagi pemilik tubuh ini tidak asing. – Namun tetap saja bagi Evelyn, Raja Archer adalah sosok yang baru saja dikenalnya.

Dalam hangat rengkuhan Raja Archer, menyesap aroma tubuhnya, merasakan detak jantungnya, Evelyn membatin … Kalau saja lelaki ini memang menjadi milikku. Kalau saja lelaki ini adalah suamiku. Dan kalau saja …. dia ada di duniaku dan mencintaiku.

Evelyn merasakan kesedihan. Semua ini hanyalah impiannya semata. Sebab, Raja Archer mencintai sosok Ratu Jennifer. Bukan sosoknya.

* * *

Di Bumi, 2021.

Jennifer membuka kelopak matanya. Di sebelahnya, Fiona – Sahabat Evelyn – ada di sebelahnya. Jennifer sudah pulang dari rumah sakit.Gadis itu sama sekali tak mengerti dengan jalannya dunia ini. Dunia tersebut sangat aneh baginya,

Dia pulang dengan benda bergerak cepat berbentuk mobil. Lantas, bangunan – bangunan di sini sangat aneh dari segi arsitektur. Bukan hanya itu, udara di sini juga sangat tak nyaman di dalamnya.

"Sepertinya kamu terkena gejala amnesia."

"Amnesia?"Jennifer kebingungan. Dia tidak tahu apa itu amnesia.

"Biasanya amnesia ini terjadi ketika kamu tidak bisa mengingat sesuatu di masa lalu. Ini terjadi ketika kamu mengalami cedera otak. Sepertinya saat kamu jatuh di depan hutan, kepalamu itu terbentur. Lagipula, kenapa kamu di depan hutan juga? Di semalam itu?"

Jennifer makin tak mengerti. Hutan apa? Jatuh? Kapan dia jatuh?

"Tapi, kalau aku sembuh, tandanya aku bisa kembali?"

Fiona balas memandang ke arah Jennifer dengan tatapan yang penuh dengan kesabaran. "Kamu akan kembali, Evelyn. Kepada dirimu yang dulu."

Seketika itu, Jennifer memburu Fiona. Dia mencengkram bahu Fiona dengan sangat kencang. "Bagaimana caraku kembali? Bagaimana?"

"Caranya adalah dengan pengobatan."

"Kalau begitu ayo datang ke pengobatan!!" teriak Jennifer dengan nada yang tinggi.

"Sebelum ke pengobatan, aku ingin bertanya kepadamu."

Jennifer menatap sosok Fiona penuh dengan tanda tanya. "Apa yang ingin kamu tanyakan?"

"Apakah kamu punya uang untuk pengobatan?"

"Uang?"

"Berapa total uangmu di rekening?"

* * *

Evelyn bangun dari tidurnya. Sosok Raja Archer sudah tidak ada di sisinya. Lelaki itu telah pergi. Evelyn turun dari tempat tidurnya, keluar, dan mencari sosok Raja Archer.

"Paduka Raja …"

"Paduka Raja …"

"Paduka Raja ada di mana?"

Raja Archer tidak ditemukan di mana – mana. Yang mnncul justru sosok Sang Sekretaris. Dia berdiri di depan Evelyn, lalu berujar. "Mohon maaf, Ratu Jennifer. Saat ini, Raja Archer pergi."

"Dia pergi? Ke mana?"

* * *