Setelah acara penghargaan sudah berlalu, pesta makan malam pun akhirnya juga bubar.
Natalie sedang ada di kamar mandi dan mencuci tangannya dengan cekatan.
Joana lalu berjalan masuk perlahan. Dia menyesuaikan rambut dan rias wajahnya di depan cermin. Tidak peduli bagaimana dia kehilangan wajahnya, dia harus mempertahankan keanggunannya di depan Natalie.
"Aku selalu merasa sangat aneh. Mengapa Yuna yang licik itu selalu kewalahan akhir-akhir ini. Sekarang akhirnya aku menemukan jawabannya!"
Natalie menegakkan tubuh dan menatap cermin dengan mata yang cerah dan jernih. Wajah Joana di sampingnya terlihat jelas di cermin.
"Ha ha..." Di cermin, wajahnya Joana masih tenang. Tidak heran dia layak menjadi asisten presiden selama empat tahun. Bahkan jika dia terjatuh dengan keras, wajahnya masih tenang dan nyaman.