Chereads / Satu Perjalanan Terakhir: Cinta Rahasia Bersama Sang CEO / Chapter 7 - Serangan dari Balik Layar

Chapter 7 - Serangan dari Balik Layar

"Jangan panik, ini masih jam 6. Kamu masih punya 2 jam." Nia menenangkan Natalie dan mengambil kursi untuk duduk.

"Ada tiga hal baik yang perlu aku sampaikan padamu. Yang pertama, aku dengar acara hari ini sangat spesial. Awalnya acara akan diadakan di aula sekolah kita tetapi tiba-tiba acara dipindah ke Balai Pemuda dan akan disiarkan langsung oleh stasiun TV!"

Mata Natalie terbuka lebar, hal ini benar-benar mengejutkan.

"Terus yang kedua?"

"Hahaha, berkat usahaku yang luar biasa, aku berhasil mendapatkan Cindy Aurelia, wanita tercantik di kampus kita, sebagai modelmu!"

Bagaimanapun juga, mereka masih tetaplah seorang mahasiswa. Mereka tidak mampu menyewa jasa model profesional, jadi sering kali fashion desainer seperti Natalie mencari teman sebagai modelnya. Cindy Aurelia ini bisa dikatakan wanita tercantik di universitasnya, bahkan dia bekerja paruh waktu sebagai model di waktu senggangnya.

Kedua berita bagus ini membuat Natalie senang bukan main. Dia bahkan memeluk Nia dan melompat bersama-sama.

"Terus berita baik apa yang terakhir?"

Nia lalu berkata sambil tersenyum masam. "Aku berhasil menemukan tamu misterius kita!"

"Oh? Ceritakan padaku detailnya, buat apa dia mengirim kita makanan terus-terusan. Apa dia pengagum rahasiamu?"

Sejujurnya, Nia itu adalah wanita tomboy yang terus terang. Kepribadiannya yang seperti laki ini membuat dia melakukan apa pun tanpa berpikir panjang.

Nia terlihat tersipu. "Kamu ini salah paham, aku hanya bertanya kenapa dia melakukan semua itu. Aku tidak memarahinya, justru aku berterima kasih karena dia telah mengirimi kita makanan enak!"

"Terus apa yang terjadi? Apa dia terlalu malu menyatakan cintanya padamu? Pintar sekali dia merebut hatimu melalui perutmu dulu!"

Nia meraih pundak Natalie dan berkata terus terang. "Salah, dia melakukan semua ini bukan untukku tetapi untukmu! Orang itu berkata bahwa ada seseorang yang memesan makanan di restorannya dan menyuruhnya mengirimkannya ke tempatku selama sebulan. Saat aku bertanya siapa yang membayar semua tagihan ini, dia berkata bahwa dia tidak tahu. Setelah mendesaknya, dia berkata kalau orang itu adalah salah satu klien bosnya yang sering makan di restorannya. Dari apa yang dia dengar, orang misterius itu sangat kaya dan tampan!"

Natalie mencoba berpikir siapa tetapi tidak dapat menemukan jawabannya.

Nia lalu melanjutkan. "Apa orang itu Reynold? Apa dia berusaha mendapatkanmu kembali dengan memancingmu dengan makanan?"

Natalie tertawa keras. "Aku meneleponnya tiga hari yang lalu, dia menyalahkan diriku karena membuat Erlyn menangis. Jadi jangan harap lelaki busuk itu yang melakukannya."

"Terus siapa?"

Sebuah sosok melintas di benak Natalie, tetapi dia segera membuang ide tersebut. Tidak mungkin orang itu yang melakukannya.

"Yah sudah nanti saja dipikirkannya, kamu sudah tidak punya banyak waktu lagi. Ayo cepat siap-siap, kita tidak boleh telat di acaramu yang penting."

Saat kegelapan malam kian pekat, Balai Pemuda di tengah kota Surabaya ini sudah penuh sesak.

Hari ini Balai Pemuda dipenuhi oleh mahasiswa Maximillian. Ini bukti bahwa universitas swasta ini memiliki latar belakang yang kuat.

Tahun ini, karena investasi dari suatu perusahaan besar, acara fashion show tahun ini benar-benar berbeda dengan sebelumnya.

Waktu sekarang menunjukkan pukul 7.45.

Natalie dan Nia sudah berada di belakang panggung.

"Nat coba liat deh, kamu maju terakhir! Sialan si Erlyn itu, dia pasti melakukan sesuatu. Coba kamu lihat juga ini, bisa-bisanya dia muncul paling awal!"

Nia mengomel sambil membawa jadwal acara di tangannya. Karena peserta yang ikut tahun ini cukup banyak, urutan maju menjadi salah satu faktor yang penting.

Orang-orang yang maju di urutan awal lebih meninggalkan kesan yang kuat, sedangkan di urutan akhir, orang-orang yang hadir sudah bosan untuk melihat.

Sebenarnya, jadwal urutan maju ini sudah keluar dari sehari yang lalu. Pada saat itu, Natalie mendapatkan nomor 3. Sedangkan sekarang, dia mendapatkan nomor terakhir.

"Tentu saja karya sampah harus muncul terakhir, kalian kira ada yang mau melihat hasil yang membutakan mata seperti itu?" Suara tertawa yang jahat terdengar dari belakang.

Ketika Natalie menoleh, dia melihat sosok Erlyn tertawa ke arahnya dengan nada kebanggaan.

Nia langsung maju dengan marah. "Kalau begitu kenapa bukan kamu yang tampil terakhir? Apa di rumahmu tidak ada cermin?!"

"Aku tidak berharap sampah seperti kalian mengerti tentang seniku. Karyaku ini memadukan gaya Eropa klasik dengan nuansa modern, aku tidak heran otak kalian yang kecil itu sanggup mengapresiasi karyaku!"

Demi menang dari Natalie, Erlyn telah memanipulasi nomor urut peserta.

Dan kebetulan pada saat ini, model yang mengenakan hasil rancangannya juga muncul di depan mereka.

Model ini tampil cantik dengan gaun bernuansa Eropa-nya. Dengan berbekal tubuh yang tinggi dan pinggang yang panjang, gaun dengan kain brokat kualitas tinggi itu menonjolkan tema musim semi. Bagian rok gaun dihiasi oleh puluhan bunga yang indah. Tetapi yang lebih mengejutkan lagi, ketika model itu berputar, bunga-bunga itu berubah warna. Ini memberikan sentuhan ajaib yang dapat memukau orang-orang.

Detail yang rapi dan desain yang sempurna, ini sungguh karya yang tidak bisa diremehkan.

Nia menatap mata Erlyn lekat-lekat. "Kamu kira bunga-bunga itu bisa menyelamatkanmu? Jangan harap … HAH? Cindy, apa maksudnya ini? Bukankah kamu berjanji menjadi model untuk Natalie?"

Karena mereka baru saja datang, Nia belum sempat menghubungi Cindy yang seharusnya menjadi model pakaian Natalie. Dan ternyata … Cindy justru memakai gaun rancangan Erlyn.

Cindy berdiri di belakang Erlyn. "Maaf Nia, aku hanya merasa bahwa rancangan yang dibuat oleh Erlyn jauh lebih bagus. Lagipula, gaun buatan Natalie itu sudah pasti jelek jadi aku memilih Erlyn."

"Cindy, kamu sama busuknya dengan dia! Kenapa kamu tidak memberitahuku sebelumnya? Kalau begini, di mana aku bisa menemukan model untuk menggantikanmu!"

Erlyn maju dan tersenyum. "Nia, kamu itu memang anjing bodoh. Apa kamu tidak tahu bahwa Cindy itu adalah teman baikku? Aku heran kamu berani datang kepadanya dan memintanya untuk menjadi modelmu. Aku membuatnya setuju dengan idemu agar aku bisa melihat mukamu hari ini!"

Suara tawa teman-teman Erlyn langsung terdengar, dari awal mereka sudah mempersiapkan rencana ini.

Nia yang tersulut emosinya langsung pasang badan. "Sialan kamu, aku akan membunuhmu di tempat ini sekarang juga!"

Natalie dengan cepat menarik Nia ke belakangnya. "Sudah biarkan saja mereka, mereka tidak layak untukmu!"

Erlyn melototi Natalie, sepertinya dia tidak senang dengan kata-katanya.

"Bertahun-tahun aku memanggilmu kakak, tetapi sepertinya julukan itu sudah tidak pantas untukmu. Natalie, jika kamu berani melawanku di kehidupan ini, aku berani menjamin bahwa kamu tidak akan mungkin menang sekalipun melawanku!"

Iya, dia telah memegang seluruh hidup Natalie di genggamannya. Mau itu uang ataupun tunangannya, itu semua sudah ada di tangannya.

Terlebih lagi, presiden direktur Gratia telah menerima undangan dari ayahnya untuk hadir di acara hari ini. Tentu masa depannya akan menjadi sangat cerah.

Sekarang dia hanya tinggal menunggu waktu hingga Natalie memberikan saham Doxia miliknya kepada Reynold. Setelah itu terjadi, maka dia tinggal menyingkirkan Natalie dari kehidupan ini!

Persentase kemenangan perempuan bodoh itu adalah 0%!

"Jaga mulutmu!" Nia tidak terima sahabatnya dihina sedemikian rupa.

Erlyn kembali tersenyum bangga. "Sudah, aku tidak ingin membuang waktuku dengan kalian berdua lagi, acara akan segera dimulai!"

Sambil berjalan, Erlyn tidak lupa menambahkan satu penghinaan lagi. "Oh tentang urutan kalian yang terakhir, akulah yang melakukannya. Lagipula, orang-orang kalangan atas ini hanya datang untuk melihat maha karyaku bukan karya sampah seperti kalian!"