"Apa?"
"Bisakah kamu memperjuangkan hak asuh? Tolong bawa anak itu kembali ke rumah kita!"
Tania menatapnya, matanya penuh dengan memohon.
"Beri aku alasan yang bagus!" Mata Axel sangat dalam.
Perilaku Tania membuatnya merasa terlalu abnormal.
Wanita normal penuh dengan rasa benci ataupun enggan jika itu menyangkut anak yang lahir dari mantan kekasih dari pasangan mereka.
Inilah yang melandaskan berbagai dongeng mengapa seorang ibu tiri begitu kejam.
Tapi sikap Tania benar-benar berlawanan. Dia tidak hanya tidak menolak anak itu, tetapi juga ingin melindunginya seperti itu anaknya sendiri.
"Aku berjanji padanya bahwa aku akan melindunginya!"
"Alasan ini tidak cukup, tidak diperbolehkan!"