"Apakah kamu ingin membangunkan Audrey?" Tania bertanya.
Natalie menatap ponsel tersebut untuk waktu yang lama, lalu meletakkannya diam-diam dan mengubah ponsel menjadi mode diam.
Setelah berguling-guling sepanjang waktu, Audrey akhirnya tertidur. Biarkan dia tidur nyenyak!
"Biarkan dia menanganinya besok! Kak, sebaiknya kamu juga tidur!"
"Ya!"
Tania berbaring. Tak lama, Natalie juga tertidur.
Malam itu sunyi.
Tania berbalik di sofa, bangkit lagi dan keluar.
Dia diam-diam berjalan ke kamar anak-anak. Langkahnya sangat ringan. Dia takut membangunkan kedua anak kecil itu, dia bahkan tidak berani menyalakan lampu.
Dia mengintip dengan cahaya ponselnya, dan tiba-tiba sosok kecil Alice dengan cepat duduk.
"Mama!"
Dia menangis pelan.
Tania tercengang. "Kenapa kamu belum tidur?"
"Aku merindukanmu!"
Suara kecil itu selembut anak kucing, dengan keterikatan yang tak terbatas, yang meluluhkan hati Tania.
"Baiklah, sayang, ayolah, aku akan memelukmu!"