Axel tetap berdiri sambil merokok di pintu gerbang rumah keluarga Avilia. Dia akhirnya pergi setelah lebih dari satu jam.
Kemudian, Natalie mengendarai mobilnya masuk.
Tania bergegas keluar.
Ketika dia membuka pintu, Alice masih tertidur nyenyak di kursi belakang.
Tania merasa lega dan menunjukkan senyum puas di wajahnya.
Dengan cepat mengulurkan tangan dan menggendongnya.
Natalie mengikutinya ke dalam rumah.
Tania membawa Alice ke kamar tidurnya. Ketika dia meletakkannya ke tempat tidur, Alice bangun.
Dia membuka matanya, menatap Tania dan berkata dengan samar. "Apakah aku sedang bermimpi?"
Tania tersenyum dan mencium wajah kecilnya. "Ini bukan mimpi, sayang, aku selalu berada di sisimu!"
Alice kemudian menutup matanya dengan puas, meraih selimut dan berbalik.
Tania menundukkan kepalanya dan dengan lembut membelai pipi Alice dengan jari-jarinya. Dia sangat puas.
Gadis kecil ini mengisi semua kesedihan di hatinya.