Suara Amel membuat Tania merasa cemas. Tangannya bergetar dan langsung jatuh ke tanah.
Amel tidak tahu bahwa dia sedang berbicara dengan dirinya. Dia pikir Axel-lah yang sedang menjawab.
"Axel, Axel, kembalikan anakku! Aku tidak bisa hidup tanpanya! Axel, katakan sepatah kata pun!"
"Apa masalahnya?"
Axel baru selesai mandi dan keluar dari kamar mandi.
Tania terkejut, dia akhirnya tersadar dan cepat-cepat menutup teleponnya.
Axel melihat gerakan anehnya dengan rasa ingin tahu.
Dia mengulurkan tangan dan mengambil ponselnya. "Hmm kamu sekarang mencuri ponselku? Siapa yang barusan menelepon? Apakah kamu menutup telepon seseorang?"
Tania menggelengkan kepalanya dengan canggung. "Ini Amel!"
"Oh, sepertinya dia mengganti nomor ponselnya lagi! Aku sudah memblokirnya sebelumnya."
Tidak heran reaksi Tania sangat aneh. Ternyata Amel yang menelepon.
Tania menatapnya, lalu memegang lengannya dan tidak berbicara.
"Ada apa? Apa yang dia katakan padamu?"