Restoran Prancis yang sangat romantis dengan pemain selo yang sedang bermain.
Dengan makanan lezat dan anggur berkualitas, Tania memejamkan mata dan menikmatinya dengan tenang.
Ujung hidung memiliki aroma yang lembut.
Dia membuka matanya sedikit, dan Axel meletakkan mawar putih di ujung hidungnya.
Tania tiba-tiba berkata. "Axel, menurutku itu tidak adil!"
"Apa yang tidak adil?"
"Kamu tahu, kamu dulu memperlakukanku dengan sangat buruk. Itu semua karena kamu selalu berpikir Amel mati karena aku. Sudah berapa tahun kamu membuatku menanggung kejahatan ini. Tapi dia ternyata tidak mati. Jadi, ini semua hutangmu untukku!!"
"Yah, istriku benar. Ini salahku, aku akui. Jadi aku memutuskan untuk menghabiskan sisa hidupku untuk menebusmu!"
Axel mengulurkan tangannya dan mengelus pipi Tania. Matanya sangat dalam.
"Hum!! Sangat tidak tahu malu! Aku bertanya padamu, apakah kamu tidak akan bertanya yang sebenarnya kepada Amel?"
