Di luar gelap.
Cahaya oranye mengurung lingkaran cahaya yang kabur dan misterius di kamar tidur utama.
Cahaya misterius inilah yang membuat wajah tampan Axel terlihat semakin sexy di malam hari.
Antusiasmenya menguasainya. Otot-otot tubuh bagian atasnya kuat.
Kekuatan jantannya itu membuatnya tak tertahankan.
"Axel, bisakah kamu lebih lembut ..."
Axel membungkuk dan mencium ujung telinganya, lalu lehernya.
Tania menutup matanya, bulu matanya yang panjang sedikit bergetar, membuat bayangan tebal di matanya.
Sebaliknya, gerakannya menjadi lebih dan lebih kuat.
"Beri aku anak lagi!"
"Brengsek, bukankah kamu sudah punya satu!!"
"Itu tidak masuk hitungan. Aku ingin kamu melahirkan anak-anak kita!"
Poninya basah oleh keringat. Dia mencium ujung jarinya dengan napas hangat. Sepertinya ada nyala api yang menyala di matanya. Antusiasme itu cukup untuk meluluhkan seluruh pribadinya.