Melihat penampilan Axel yang cemas, Tania tidak bisa menahan tawa.
"Kenapa kamu terburu-buru seperti itu? Axel, kita belum menikah lagi. Jangan mencoba memanfaatkanku!"
Dia duduk kembali di sofa dan merapikan pakaiannya yang berantakan.
Axel tetap pergi dan mengunci pintu.
"Axel, bukankah kamu seharusnya segera pergi ke perusahaan?"
"Tidak, aku harus menjaga orang yang sakit!!" Dia tetap keras kepala.
"Kamu ini ... Aku hanya masuk angin!!"
"Masuk angin juga penyakit!"
Tania tahu bahwa dia sudah tidak bisa lagi meyakinnya, jadi dia hanya menggelengkan kepalanya.
Dia yang sekarang tidak bekerja, hidup terasa membosankan.
Jadi dia harus melakukan sesuatu agar merasa hidup, jangan biarkan diri menganggur.
Bunga-bunga di taman telah lama diabaikan dan tidak terawat.
Tania mengenakan sarung tangan berkebun, menyirami bunga, memangkas rumput yang mati dan merawat kembali taman rumahnya.
Axel diam-diam menyerahkan ketel berisi air padanya.