Lia dibawa pergi oleh polisi.
Natalie akhirnya menghela napas lega.
Dia kembali dan diam-diam menatap Naven.
Pria ini selalu memiliki segala macam cara untuk berurusan dengan orang lain.
"Terima kasih banyak, Tuan Presiden!"
Karena saking semangatnya, Nia berterima kasih pada Naven.
"Kenapa kamu berterima kasih padanya? Dia mandi di sini tanpa ijin!" Natalie mengangkat bahu.
"Baiklah, aku pergi dulu. Sampai jumpa nanti malam!"
Natalie melambai, berbalik dan berjalan keluar.
Naven berdiri dan menatapnya.
Setelah hari yang sibuk di siang hari, Natalie kembali lebih awal di malam hari. Nia sedang memasak di dapur.
Natalie duduk di sofa dan melakukan video call dengan Nancy melalui ponselnya.
"Bu, kapan kamu akan kembali? Aku sangat merindukanmu!"
Gadis kecil itu duduk patuh di pelukan neneknya.
"Sebentar lagi, ibu akan kembali setelah menyelesaikan pekerjaannya!"
"Bu, aku merindukan kakakku. Bisakah kamu membawanya bersamamu kembali?"