Begitu Natalie berbalik, Nathan bergegas mendekat.
Keduanya lalu memberikan masing-masing pelukan erat.
Tubuh Nathan masih memiliki bau susu yang manis. Baunya enak dan juga bisa memberi orang rasa stabilitas.
Natalie memeluknya seakan-akan dia adalah anaknya sendiri.
"Nathan, ayolah, biarkan aku melihat seperti apa penampilanmu ..."
"Apakah matamu sudah bisa melihat?"
"Sudah!"
"Hebat, kamu akhirnya bisa melihat wajahku yang tampan!"
Nathan tertawa kecil beberapa kali.
Natalie memegang wajah Nathan dan melihatnya dengan hati-hati dan berulang kali.
Lebih cantik dari yang dia duga, seluruh fitur wajahnya masih terlihat seperti Naven. Ayah dan anak diukir dari cetakan yang sama.
Namun, Naven adalah versi wajah yang dingin, sedangkan Nathan adalah versi yang lebih gemuk dan imut.
Matanya menjadi cerah.
"Apakah aku tampan?" Nathan meletakkan jarinya di dagunya dan membuat gerakan keren.
Natalie geli olehnya. "Tampan!"
"Apakah aku lebih tampan dari ayahku?"