Audrey terkejut, dan ponselnya hampir jatuh ke lantai.
Dia berbalik dengan cepat dan hampir menabrak Albert.
Albert dengan sigap melangkah mundur dan memegang cangkir kopi dengan kuat di tangannya.
Audrey segera memasukkan ponselnya ke dalam tas.
Dia mengambil kopi yang dibawa pria itu dan keluar diam-diam.
Dia duduk di sofa di aula dan menyesap kopinya. Suhunya pas, tapi agak pahit.
"Apakah kamu ingin gula dan susu?" Pria itu duduk di seberangnya.
"Tidak!"
Sambil minum kopi, keduanya terdiam.
Kedamaian yang langka ini jarang terjadi.
Dahulu kala, dia juga berharap suatu hari dia bisa hidup damai dengan Albert, tiada pertengkaran.
"Yah, aku sudah selesai!" Audrey akhirnya meletakkan cangkir kopinya.
Dia dengan cepat bangun dan hendak pergi.
Albert dengan cepat berjalan ke arahnya dan menutupinya dengan tangannya. "Tetaplah di sini!"
"Maksud kamu apa?"