Kamar mandi kecil ini seperti kastil kecil yang bisa melindunginya.
Namun, tidak lama sebelum ada ketukan keras di pintu.
"Buka pintunya Audrey, aku tahu kamu di dalam!"
Audrey hanya terus bersandar di pintu dan tidak berbicara. Dia benar-benar panik.
Dia memikirkan segala macam hal mengerikan yang akan pria itu lakukan kepadanya.
Apakah dia akan mempermalukannya lagi seperti sebelumnya?
Dia meletakkan tangannya di atas telinganya dan menutup matanya. Tidak peduli apa yang dia katakan di luar, dia pura-pura tidak mendengar.
Ketukan di pintu berlangsung beberapa lama dan kemudian berhenti.
Setelah waktu yang lama, Audrey mulai tenang perlahan.
Dia mengunci pintu kamar mandi, berjalan ke wastafel, mengambil segenggam air dan menuangkannya ke wajahnya. Air dingin itu membangunkan dirinya.
Dia diam-diam menatap dirinya di cermin. Baru saja dia berlari terlalu cepat, sanggul rambutnya tergerai, dan rambutnya menjadi berantakan.