Natalie tidak mengatakan sepatah kata pun setelah mendengarkan kata-kata Yulia. Dia tetap makan dengan tenang.
Sang nenek terlihat tidak senang. "Yulia, kenapa kamu berbicara seperti itu? Kamu adalah seorang ibu mertua. Kamu tahu menantu perempuanmu sedang hamil. Mengapa kamu tidak menyiapkan sesuatu yang bernutrisi? Kenapa kamu malah mengucapkan kata-kata sial?"
Yulia hendak membuka mulutnya. Natalie dengan cepat tersenyum dan berkata. "Nenek, kamu salah paham. Sebenarnya, ibu mertuaku sangat baik padaku. Dia sering mengirim sup obat kepadaku akhir-akhir ini!"
Wajah Yulia memucat ketika dia mendengar kata-kata itu.
Sup obat itu ditambahkan bahan yang bisa membunuh janin. Tanpa diduga, Natalie menyebutkannya di depan wajah ibu mertuanya.
Untuk sesaat, dia serasa duduk di atas jarum. Dia tidak berani untuk melihat ke atas dan melihat langsung ke ibunya.