Mobil berhenti di depan sebuah kastil mewah, di mana sekelompok wanita tua kaya biasanya bermain poker.
Khawatir Natalie akan takut pada orang asing, sang nenek memegang tangannya sepanjang jalan dan menjelaskan. "Hei, aku sudah tua dan tidak bisa melihat jalan dengan jelas. Natalie, kamu hari ini bisa menjadi penopang bagi nenek!"
"Bu, kamu bercanda lagi. Matamu lebih cerah dariku. Di mananya yang tua?"
Yulia marah, jadi dia mengucapkan sindirannya.
"Nak, mengapa kamu tidak memiliki akal sehat dan tidak mengerti wanita tua sepertiku ini sama sekali!"
Meskipun sang nenek memarahi Yulia, dia sangat senang di wajahnya.
Dia juga dengan sengaja berkata di telinga Natalie. "Ibu mertuamu adalah toples cemburu. Dia suka cemburu ketika dia masih muda. Biarkan aku memberitahumu..."
Beberapa pelayan yang mengikuti tidak bisa menahan diri untuk tidak menutup mulut mereka dan tersenyum lembut.
Wajah Yulia memerah karena marah.