Pada saat pukul tujuh malam, kedua orang itu turun tangga sambil berpakaian rapi.
Natalie sudah memakai gaun malamnya dan sebuah celana ketat yang pendek. Setelah kejadian panas barusan, rambutnya sedikit basah. Dia bermaksud untuk mengeringkannya dengan hair dryer, jadi dia berjalan kembali ke atas dan duduk di depan meja rias.
"Apakah kamu masih kesulitan dengan tanganmu?"
Anthony segera meraih pengering rambut di tangan kiri Natalie.
Wajahnya yang cantik masih sangat merah, sudut matanya menatap Anthony dengan curiga. "Apa kamu bisa mengeringkan rambut?"
Bahkan, sebenarnya di bawah kompleks apartemennya itu ada salon. Tetapi sampai detik ini, dia tidak diperbolehkan keluar pada malam hari oleh Anthony.
"Mengeringkan rambut itu hanya hal kecil. Jika seorang seperti diriku ini turun tangan, tidak ada hal yang mustahil di dunia ini!"
Mendengar ini, Natalie duduk dengan patuh sambil tersenyum. Anthony memegang pengering rambut dengan postur tubuh yang meyakinkan. Ah, sepertinya orang ini benar-benar dapat mengeringkan rambutnya.
Sepuluh menit kemudian, Anthony menatap Natalie dengan sedikit kerumitan terlihat di matanya. "Baiklah, apa kamu sudah cukup puas dengan pekerjaan pertamaku?"
Natalie berdiri dengan sukacita, dan ketika dia melihat dirinya di cermin, dia merasa gila.
Bukankah rambutnya mirip dengan singa?
"Anthony…"
Natalie menoleh dengan tatapan tajam, sedangkan Anthony telah meramalkan kejadian berbahaya ini dan sudah mengambil langkah mundur. Dia berdiri di pintu kamar tidurnya dengan senyum lebar di bibirnya.
"Kalau kamu memang tidak bisa mengeringkan rambutku, jangan sok merasa bisa! Lihat, rambutku jadi jelek kan!"
"Tidak, aku pikir itu cocok untukmu!"
Tampaknya untuk mendukung pernyataannya, dia menarik David yang sedang berjaga di luar pintu. "David, bukankah gaya rambut Natalie penuh dengan sentuhan artistik?"
"Ini..." David hanya bisa menahan tawanya di dalam hati.
"David, kamu harus jujur denganku. Kata-katamu ini secara langsung akan mempengaruhi bonusmu bulan depan!" Anthony memasang ekspresi wajah yang mengancam.
David tersenyum. "Nona Natalie, gaya rambut Anda sangat out of the box, sungguh kreatif!"
"Mana mungkin!"
Natalie masih menyesali keputusannya tadi, dia berusaha menyisirnya agar kembali seperti semula. Tetapi dia pada akhirnya menyerah, toh dia sebentar lagi akan tidur dan tidak ke mana-mana.
Setelah menenangkan diri, Anthony meraih tangan kecilnya dan menariknya ke lantai bawah. Di sepanjang perjalanan, matanya tidak bisa beralih dari sosok singa kecilnya itu, sangat lucu!
"Tuan muda, Nona Natalie, makan malam sudah siap!"
Hari ini rumah mereka kedatangan pendatang baru yaitu seorang koki bernama Edwin. Setelah kisah pilu David mengenai tuan mudanya yang suka pilih-pilih makanan, Natalie tidak berharap banyak pada koki baru ini.
Mendengar kata-kata Edwin, Anthony bereaksi dengan sangat acuh tak acuh. Tatapan matanya tidak memancarkan ketertarikan, dan dia tampaknya jijik dengan makanannya.
Tapi Natalie justru bereaksi sebaliknya, "Oh sepertinya aku mencium makanan yang lezat untuk malam hari ini."
"Malam ini saya mempersembahkan kepada Anda siput panggang ala Perancis, foie gras dari hati angsa, sup Tourin..."
Itu semua adalah hidangan Perancis kelas atas. Mendengar nama-nama itu, Natalie bersorak gembira, dia tidak pernah makan makanan seperti ini sebelumnya.
"Semuanya terdengar lezat, apakah boleh saya memakannya sekarang?"
"Tentu saja nona, silahkan makan yang banyak!" Edwin tersenyum lembut.
Natalie dengan cepat mengambil serbet dan mencicipi siput panggangnya. "Oh, lezat!"
Dia memberikan jempol pada koki baru itu.
Anthony memegang segelas anggur merah dan duduk elegan di sampingnya. Senyum di wajahnya semakin memekar secara bertahap.
Wanita ini memiliki wajah makan yang lucu. Meski memiliki mulut yang kecil, dia dapat melahap semua makanan dengan cepat. Satu per satu makanan mulai menghilang dari atas meja.
Entah kenapa pemandangan seperti ini sangat segar di matanya.
"Tok, tok!"
Ada ketukan di pintu, Anthony melirik dengan matanya. Edwin mengangguk hormat dan pergi keluar untuk membuka pintu.
Kemudian, Anthony juga bangkit dan pergi ke ruang tamu.
Ada ledakan langkah kaki dari luar.
"Apa Anda tuan Anthony Stevano? Saya adalah pemilik toko baju di Pasar Atom yang Anda cari."
Pemilik toko baju?
Tentu saja kejadian hari itu masih fresh di dalam ingatannya. Setelah menelepon Anthony, dia datang menyelamatkannya dan menghancurkan seluruh isi toko bersama para pengawalnya.
Dia cepat-cepat meletakkan pisau dan garpunya lalu berlari mengejarnya.
Pemilik toko tersebut adalah seorang pria paruh baya, sedikit gemuk dengan wajah arogan. Dia datang bersama dengan beberapa pengawal, wajahnya benar-benar terlihat sombong.
"Bisa jelaskan apa yang telah kamu perbuat?"
Pemilik toko itu datang dengan tumpukan uang kertas di tangannya dan senyum di wajahnya. "Tuan Anthony, terakhir kali kita benar-benar tidak punya mata dan membuat tuan marah. Tindakan Anda mengamuk di toko kami ini sangat kami pahami.
Uang ini adalah milik Anda, kami tidak berani menerimanya. Selama Anda senang, itu sudah cukup bagi toko kami. Kami datang hanya untuk meminta belas kasihan tuan Anthony dan meninggalkan cukup wajah untuk keluarga saya agar tetap bisa mencari nafkah."
Pemilik toko adalah seorang pria yang cerdas. Nama seorang Anthony Stevano bisa dengan mudah menghancurkan tokonya kapanpun dia mau.
Namun, Anthony tidak akan menghancurkan tokonya secara fisik melainkan secara finansial.
Dengan kekuatan Anthony, setiap perekonomian perusahaan berputar di tangannya, yang benar-benar menunjukkan betapa berkuasanya Anthony di kota ini.
Apa daya dirinya yang hanya seorang pemilik toko kecil.
Dia tidak berani menyinggung Anthony, menghancurkan tokonya kemarin baginya itu sudah sangat murah. Bahkan jika dia mematahkan kakinya, dia tetap tidak berani menunjukkan wajah kesakitannya.
"Aku tidak peduli dengan teri semacam dirimu itu, tetapi orang-orangmu telah menyinggung wanitaku dan membuatnya marah. Jika kamu ingin keluargamu tetap bisa mencari makan, mintalah pengampunan darinya."
Anthony mengulurkan tangannya dan meraih Natalie yang bersembunyi di belakangnya. Dia menahannya dalam pelukannya dan menunjukan bahwa Natalie memiliki posisi penting dalam hatinya.
"Sayang, kamu bisa melakukan apa pun yang kamu inginkan terhadap babi satu ini. Pesanku cuma satu, orang seperti dia sangat sulit dikubur jadi jangan terlalu berlebihan."
Pemilik toko itu terkejut ketika mendengar kata-kata Anthony. Dia kemudian kembali sadar di detik berikutnya. Dia dengan cepat mengambil beberapa kotak hadiah dari para pengawalnya dan menaruhnya dengan hormat di depan Natalie.
"Nona ini adalah gaun terbaru dari toko kami. Jika Anda menyukainya, saya akan memberinya sebagai hadiah. Saya minta tolong pengertiannya."
Natalie mengangkat kepalanya untuk menatap Anthony.
Ketika Anthony menghancurkan tokonya, Natalie sudah merasa itu cukup.
Namun, karena pemilik toko ini telah datang ke pintunya, kita harus mengambil kesempatan ini untuk memberinya pelajaran.
"Aku tidak butuh barang-barangmu itu, tetapi pegawaimu yang melayaniku itu sombong dan tidak sopan. Pecat dia dan pastikan aku tidak akan pernah melihat mukanya lagi!"
"Baik, baik, saya akan melakukan permintaanmu! Saya akan memecat setiap karyawan saya yang berperilaku buruk!" Pria gemuk itu memasang wajah menyanjung.