Natalie di luar kendali.
Baginya, anak adalah bagian dari tubuhnya dan bagian dari jiwanya. Bagaimana bisa pria itu mengatakan bahwa itu tidak masalah dan mereka bisa mendapatkan lebih banyak.
Mendengar ini, Anthony hanya bisa tercengang.
Mata Anthony penuh dengan rasa sakit dan kecemasan, nadanya rendah dan mendesak. "Natalie, maafkan aku. Aku berjanji tidak akan meninggalkanmu sendirian lain kali..."
Jari-jari ramping Natalie dengan lembut menekan bibirnya, matanya sedikit memerah, dan suaranya tercekat. "Anthony, ketika aku melihatmu, hatiku akan sangat sakit. Melihatmu akan mengingatkanku pada pemandangan mengerikan yang aku alami. Rasa sakit ini mendarah daging di lubuk hatiku, yang selalu mengoyak jiwaku meski lukaku sembuh. Rasanya sangat mengerikan, aku tidak ingin mengingatnya lagi. Karena itu, jika kamu benar-benar mencintaiku dan peduli padaku, tolong menjauhlah dariku. Biarkan aku menjalani hidupku sendiri."