Bermenit-menit berlalu, namun pelukan erat itu masih belum terlepas. Kedua tubuh itu seolah sama-sama tidak ingin menjauh, terlalu menikmati momen yang sudah lama tidak dirasakan.
Sampai akhirnya, Alex memutuskan untuk menjauhkan tubuhnya. Meskipun hanya beberapa sentimeter, karena Alex hanya ingin melihat wajah Syila yang sebelumnya bersembunyi di dadanya.
Wajah Syila sedikit berantakan akibat air mata yang merusak riasan tipisnya. Tanpa melihat di cermin, Syila sudah bisa menebak bagaimana hancur wajahnya. Karena alasan itulah, Syila memutuskan untuk menunduk dalam-dalam. Sayangnya, Alex tidak membiarkan Syila menyembunyikan wajahnya lagi.
"Angkat wajah lo" pinta Alex lembut. Syilapun menurut, menengadahkan wajahnya agar Alex mampu melihat lebih jelas.
"Lo sungguhan ngasih gue kesempatan, kan?" tanya Alex memastikan bahwa dia tidak hanya sekadar berharap.