"Apa pria tadi... bokap lo?" tanya Alex. Sejujur nya Alex tahu jika pertanyaan nya tergolong lancang, namun dia tidak ingin hanya menebak dan berujung pada kesalah pahaman. Bagaimana jika yang Syila maksud bukan pria yang bersama papa nya tadi?
Syila menganggukkan kepalanya sambil meremat dada nya yang sakit dan sesak secara bersamaan. Alex bergegas menarik tangan Syila lagi, lebih kuat dari sebelum nya. Tenaga Syila terbilang cukup kuat kali ini, mungkin emosi telah memberi pengaruh besar pada cewek itu. Dengan cepat Alex membawa tangan Syila untuk melingkar di pinggang nya, dan menarik Syila untuk tenggelam di dada nya. Tentu saja tidak mudah, karena Syila terus memberontak ingin melepaskan diri.
"Lepasin gue!"
"Nggak!"
"Gue mau sendiri!"
"Lo butuh orang lain sekarang! Lo nggak boleh sendirian di saat emosi kayak gini!"
"Gue-"
"DIEM!"
Berkali kali terlibat masalah dengan Alex, rupanya belum berhasil membuat Syila hafal dengan sifat cowok itu.