Bab 10
[ New Skill ] – Imaginasi diperoleh.
Skill "Imaginasi" memungkinkan Flow untuk membantunya menciptakan sebuah sihir hanya dengan berimaginasi saja atau yang sedang ia pikirkan pada saat tertentu. Jangkauan skill ini adalah tidak terbatas sesuai dengan imaginasi yang dimiliki pengguna itu sendiri.
Flow terlihat sangat kegirangan dan tampak sangat tertarik dengan skill baru miliknya. Tak segan – segan ia langsung mencobanya dan menciptakan api dari ketiadaan.
"Besok, aku akan memamerkannya." Tekad Flow senang,
Ia mengakhiri latihannya dan kembali ke kamar untuk beristirahat.
Keesokan harinya...
Mereka kembali berlatih sihir di ruang latihan seperti biasanya. Feera mencemaskan Flow dan mencoba untuk memperingatkannya agar tidak memaksakan dirinya juga pada hari ini. Hal itu berbeda dengan rencana Flow yang ingin memberi sebuah kejutan dengan skill barunya.
"Tidak usah memaksakan dirimu. Aku ingin melihat sihirmu." Feera mencoba melihat apa yang aku hasilkan,
"Kamu tidak perlu khawatir." Flow mencoba membuat pose keren,
Flow mulai mengaktifkan skill-nya secara manual,
[ Skill Active ] – Imaginasi
Oh, ini berhasil aku aktifkan. Sekarang sihir seperti apa yang akan aku bayangkan. Aku mengerti, dan sekarang aku harus berimaginasi tentang sebuah hal yang akan membuatnya terkejut.
Dari elemen api aku bisa memikirkan bentuk burung api yang biasa disebut Phoenix. Dari elemen tanah yang juga nge-trend dalam game adalah Golem. Tidak lupa aku juga membuat sebuah tombak dari elemen air. Selain itu, aku akan melapisi tubuhku dengan angin yang akan melindungiku. Dan juga Phoenix, Golem dan Tombak aku lapisi dengan elemen angin yang akan memperkuat mereka.
"Lihat ini, Feera!"
Kemudian, Flow memperlihatkan beberapa sihir seperti sebuah pesta arkade pertunjukkan sulap sekaligus.
Tombak air dengan elemen air dilapisi angin yang memperkuatnya.
Memanggil burung api atau Phoenix dengan elemen api yang dapat dikendalikan dan tidak memiliki kesadaran sendiri layaknya Phoenix asli.
Ia juga menciptakan Golem dengan elemen tanah yang terlihat banyak batu yang berterbangan disekitarnya karena sihir angin yang juga memperkuat Golemnya.
Ternyata apa yang ia lakukan juga memicunya untuk memperoleh skill baru. Suara asingnya kembali terdengar olehnya.
[ New Skill ] – Manipulasi Tanah diperoleh.
[ New Skill ] – Manipulasi Api diperoleh.
[ New Skill ] – Manipulasi Angin diperoleh.
[ New Skill ] – Manipulasi Air diperoleh.
Padahal, aku hanya berniat sedikit pamer dan hal itu memicu aku untuk memperoleh skill baru. Aku rasa tidak boleh meremehkan skill "Imaginasi." Aku bisa berasumsi skill ini berpotensi menciptakan skill baru untukku. Aku juga harus berhati – hati karena sama sekali tidak mengetahui efek samping jika terus menggunakannya.
Selain itu, Feera sangat terkejut dengan yang baru saja aku lakukan.
"Ap- tidak mungkin. Selain itu, kamu tidak merapalkan mana kan!?" wajahnya sangat terkejut,
"Iya, entah mengapa aku sama sekali tidak bisa menggunakan sihir dengan merapalkannya." Jawabnya singkat merasa tak bersalah sudah membuatnya terkejut,
Flow sungguh tidak bisa menggunakan sihir jika harus merapalkan sebuah mantra. Hal tersebut sudah ia buktikan kemarin saat latihan.
"Itu tidak menjelaskan bagaimana kamu bisa melakukannya. Kamu benar – benar manusia yang penuh kejutan. Aku tidak bisa lagi membayangkan batas kekuatanmu." Feera terlihat panik membayangkan telah menciptakan seekor monster sepertinya,
"Hehe, maafkan aku. Itu terjadi begitu saja." Menggaruk kepalanya cemas, dan tersenyum.
"Itu tidak lucu! Memang sulit mengakuinya, kamu benar – benar telah melampaui jauh diatas ku. Dan kau jangan bicara seolah itu hanya kemampuan yang datang begitu saja." Feera terlihat sangat kesal,
"Aku rasa telah membuatmu marah." Jelas Flow lagi,
"Tidak, aku hanya kesal dengan kekuatan instan milikmu."
Aku berfikir juga Feera tidak salah tentang itu. Kekuatan yang praktis diperoleh dengan praktis. Namun, ia tidak mengetahui aku juga mendapatkan kekuatan yang didapatkan hanya dengan antara hidup dan mati.
Setelah itu Flow mencoba meyakinkan Feera, ia juga merasa sedikit bersalah karena telah berlebihan dalam hal itu.
"Kamu tidak perlu khawatir, aku tidak akan menjadi musuhmu. Kamu adalah seorang jenius yang masuk rank class 2 pada usia 14 tahun. Sedangkan, diriku hanya seorang petualang rank class 5 pada usia 14 tahun. Jelas kamu lebih hebat dariku." Jelasnya kembali, mencoba meyakinkan seorang yang sedang kesal,
"Rayuanmu tidak merubah fakta. Huft! Berlatih saja sendiri." Ia semakin kesal, dan pergi meninggalkan ruang latiha begitu saja.
Semenjak saat itu, Flow dan Feera berlatih sendiri. Entah sejak kapan, Feera menganggap - nya sebagi rival. Padahal, ia merasa sudah minta maaf. Karena sudah sedikit sombong. Namun, sepertinya dampaknya adalah Feera tetap berusaha menjadi lebih kuat agar tidak tertinggal darinya.
2 bulan kemudian...
Dan tidak terasa sudah 2 bulan berlalu sejak saat itu. Selain itu aku juga mendapat kabar bahwa Kerajaan Elf selalu mengadakan sebuah kompetisi sihir setiap 10 tahun sekali. Dalam kompetisi tersebut memiliki hadiah yang menarik untuk satu pemenang.
Awalnya, ia hanya mengabaikan kompetisi tersebut. Feera yang sudah terdaftar dalam kompetisi itu, menyadari itu dan mencoba memaksanya untuk ikut mendaftar.
"Flow, aku ingin kamu mengikuti kompetisi sihir yang saat ini akan segera diadakan setelah setiap 10 tahun sekali." Dengan wajahnya yang cantik ia memohon, menyampingkan bahwa sebelumnya berlatih sendiri sendiri selama kurang lebih 2 bulan,
Flow tidak terlalu mengerti dengan kompetisi sihir dan mencoba menanyakan hal itu,
"Apa itu kompetisi sihir?"
"Kompetisi sihir disini akan diikuti oleh orang – orang kuat dari dua kerajaan sekutu. Aku ingin kamu juga ikut dalam kompetisi itu." Singkatnya, sedikit memperjelas.
"Bagaimana aku mengikutinya?"
"Jadi, kamu akan ikut?"
"Itu tergantung dari apa yang akan kamu jelaskan."
"Baik, kita bisa mendaftar melalui loket pendaftaran yang dipercayakan di Guild Petualang. Sebenarnya, waktu kita untuk mendaftar sudah hampir habis 2 hari lagi. Aku sudah mendaftar. Aku bisa mengantarmu mendaftar sekarang juga."
Kemudian Flow memutuskan untuk mengikuti kompetisi itu dengan tujuan memastikan skill yang ia miliki bisa berguna dalam sebuah pertarungan.
Tanpa basa – basi mereka langsung pergi menuju Guil Petualang untuk mendaftarkan Flow sebagai peserta dalam kompetisi sihir yang akan diselenggarakan 3 hari lagi.
Setelah menyelesaikan beberapa prosedur pendaftaran. Prosedur selanjutnya adalah menunggu kartu peserta yang sedang dibuat jadi.
Flow kepikiran untuk membeli sebuah perlengkapan bertarung, karena selama ini ia hanya bertarung dengan tangan kosong.
"Feera, sebelum aku mendapat kartu peserta aku ingin melakukan sesuatu. Maukah kamu menungguku disini sebentar?" Flow meminta izin untuk pergi sebentar,
"Baiklah, tapi jangan terlalu lama."
"Iya, aku akan segera kembali."
Ia keluar dan mulai mencoba menanyakan sebuah toko persenjataan pada orang sekitar dan seorang pedagang.
Flow menghampiri salah satu pedagang yang ada,
"Ada apa nak? Apa yang kamu butuhkan? Sepertinya aku pernah melihatmu bersama tuan putri Feera." Seorang pedagang terlihat memandangiku dengan cara yang berbeda.
"Iya tuan pedagang, aku ingin bertanya apakah kau tahu toko persenjataan yang menjual beberapa perlengkapan untuk petualang." tanya Flow,
"Aku mengetahuinya. Dari sini kamu bisa melihat toko buah disebelah kiri. Dari toko buah itu kamu bisa berjalan sekitar 2 blok ke kiri. Disitulah kamu bisa menemukan toko perlengkapan." Sambil menggunakan jarinya untuk menunjukkan arah, itu sangat mudah dimengerti.
"Terima kasih tuan." Flow bergegas ke toko yang disebut itu,
"Aura yang dikeluarkannya sangat menenangkan. Pemuda yang misterius. Ah, aku sampai lupa bertanya tentang hubungannya dengan putri." Pikir pedagang itu, setelah Flow meninggalkannya.
Aku akan berjalan lurus sampai toko buah yang ada disebelah kiri. Belok kiri sekitar 2 blok dan toko perlengkapan ditemukan. Aku melihat toko ini berbeda dengan toko persenjataan di dunia lamaku. Dan jaman yang berbeda serta lebih antik.
"Aku akan masuk,!" sambil membuka pintu bertuliskan "Open" dalam bahasa lain,
Bell pintu berbunyi saat Flow membuka pintu.
"Selamat datang! Apa yang anak muda butuhkan ditempatku?" seorang penjaga toko menyambut Flow dengan baik yang terlihat masuk melalui pintu.
Setelah 2 bulan berlatih dan berburu, aku hanya memiliki sekitar 30 koin silver dan 5 koin perunggu.
"Apakah anda memiliki senjata yang cocok untuk petualang rank class 5 sepertiku?" tanya Flow,
"Tentu saja."
Ia masuk dan mengambil sesuatu untuk ditunjukkan dan segera kembali.
Pak Groom menunjukkan beberapa pedang dari logam dan ditempa dengan cukup baik. Dan Flow sedikit memeriksanya, padahal sebenarnya ia tidak ingin terlalu lama dan tidak mau kerepotan untuk memilih sesuatu untuk dirinya sendiri. Ia sudah puas dengan perlengkapan sederhana dan mulai mencoba memilihnya.
"Bolehkah aku mencoba memegang ini semua untuk memastikan kecocokan ditanganku?" sambil menunjukan senjata yang telah diberikan.
"Tentu saja. Karena aku ingin pelangganku tidak menyesal dengan barangku."
Setelah memeriksa beberapa senjata akhirnya Flow mendapatkan salah satu pedang mungkin cocok dengannya. Pedang itu terlihat seperti pisau panjang. Singkatnya, itu adalah pedang kecil yang berukuran seperti pisau panjang.
"Apakah kamu yakin dengan pilihanmu nak?"
"Iya, berapa harganya?"
"Kamu benar – benar memilih sesuai dengan tubuhmu nak kurasa itu pedang yang bagus untukmu saat ini. 6 silver saja di toko ku terkenal dengan harga murah dan kualitas bagus jadi kamu tidak perlu ragu"
"6 silver? Aku tidak berharap kau berbohong tentang itu."
"Kamu boleh membuktikannya nak."
Sepertinya, harga pedang ini lumayan mahal. Aku harap kualitasnya setara dengan harganya. Aku tidak terlalu ingin memikirkannya sekarang. Yang penting aku memiliki sebuah pedang baru.
"Baiklah, aku pilih ini."
Setelah berhasil membelinya penjaga toko bertanya sesuatu yang mungkin sering orang lain abaikan,
"Nak, siapa kamu sebenarnya? Kamu memiliki aura yang unik." Ucap pak Groom terlihat heran,
Aku tidak perlu menjelaskan asal usulku, setidaknya aku akan memperkenalkan diriku.
"Aku Flow Renn, siapa namamu pak?"
"Aku Groom. Kamu boleh kembali lagi kesini."
Aku segera kembali ke Guild Petualang dan menemui Feera. Tidak kusangka, proses membeli senjata hanya sebentar karena memilih pedang seadanya.
Setibanya aku di Guild Petualang,
"Flow? Kamu sudah kembali. Sebentar lagi kartu pesertamu sebentar lagi jadi. Apa yang barusan kamu lakukan?" Feera menyambutku,
Dan aku menunjukkan pedang yang baru saja aku beli,
"Aku membeli ini. Kurasa ini akan diperlukan untuk kompetisi nanti."
"Kenapa kamu tidak bilang? Padahal kami bisa memberikanmu pedang yang lebih bagus dari ini." Feera terlihat marah,
"Iya aku mengerti. Aku hanya ingin mencoba sesuatu tanpa selalu merepotkan kalian."
"Hm, yasudah kalau begitu."
Untung saja, ia tidak marah berkelanjutan. Tidak lama kemudian kartu pesertaku berhasil dibuat dan Elena mengantarkannya kepada kami.
"Ini adalah kartu peserta untuk kompetisi. Kartu ini berguna sebagai tanda kamu adalah seorang peserta. Tunggulah, pemberitahuan tentang kompetisi sihir selanjutnya."