Bab 13
Pertarungan pertama telah berakhir, Soffia berhasil memenangkan pertandingan pertama.
Penonton sangat senang dengan hasil apapun, mereka sangat senang melihat pertarungan yang seru antara peserta kuat.
Beberapa saat kemudian,
Setelah diperbaiki, arena sudah bisa dan siap digunakan kembali, penonton tidak sabar menunggu pertarungan selanjutnya. Karena pertarungan selanjutnya adalah Feera Putri Ketiga Kerajaan Elf itu sendiri.
Dony langsung memanggil mereka untuk segera masuk ke dalam arena Colloseum.
"Seperti yang kita tahu, kita memiliki putri ketiga Feera sebagai peserta yang akan melawan Sakya."
***
Flow mengantar Feera sampai ke lorong,
"Semoga beruntung, aku menunggu di final." Ia melambaikan tangannya dan tersenyum sedikit,
"Lah, kamu saja belum bertanding. Hahaha, lucu sekali kamu! Aku akan memenangkan pertarungan ini, kamu tunggu saja Flow." Ucap Feera sangat yakin dan bersemangat,
Flow kembali ke kursi penonton, dan kedua peserta terlihat sudah sampai di arena pertarungan.
"Aku sangat senang bisa bertemu langsung dengan seorang putri kerajaan dan seorang petualang rank class 1 secara langsung. Namaku Sakya, juga seorang petualang sepertimu." Perkenalan yang cukup baik untuk Feera,
"Terima kasih, karena kamu seorang petualang juga kamu boleh memanggilku Feera sebagai sesama petualang." Feera juga memberi kesan yang baik sebagai putri dan petualang,
Aku penasaran dengan hasil latihannya, ini saat yang tepat untuk melihatnya.
"Sepertinya sudah saatnya untuk memulai pertarungan yang kedua pada hari ini. Pertarungan dimulai!"
Pertarungan kedua telah dimulai,
Feera membuka sarung pedangnya, "Aku akan mulai duluan," ia bergerak cepat ke lawannya untuk melancarkan sebuah serangan menusuk,
Lawannya sigap segera melompat dan, "Fire Burn!!!" ia melemparkan bola api besar yang mencoba membakar seluruh arena,
Kedua peserta saling merebutkan keunggulan, "Sweeping Waves!!!" Feera memadamkan seluruh api dengan sihir air miliknya,
Mereka memiliki elemen sihir yang berlawanan, "Dengan persembahan mana yang kuberikan, Elf Sakya memanggilmu untuk menghanguskan seluruh yang ada dihadapanmu, Sting Fire!!!" Sakya mengeluarkan api yang sihirnya lebih terlihat seperti petir yang menyambar tanah.
"Kemarilah dan turuti perkataanku, Lindungi aku dengan seluruh kemampuanmu. Water Barrier!!!"
Feera berhasil merespon sedikit lebih cepat melindungi dirinya dengan sihir air di sekitar tubuhnya, untuk menahan serangan itu.
Kemudian Flow yang berada di bangku penonton berpikir, "Sekarang senjata mereka sepertinya menjadi sekedar pajangan saja. Mereka hanya saling menyerang dengan sihir. Aku merasa itu tidak salah karena ini adalah kompetisi sihir. Mereka tidak mengandalkan fisik melainkan sihir, tidak seperti pertarungan sebelumnya yang menggabungkan sihir penguatan dan fisik."
Feera terlihat terdesak dengan serangan yang bertubi – tubi itu,
Dengan jeda yang sangat sedikit, Feera bergerak dengan sangat cepat menggunakan sihir anginnya, mengarahkan sebuah serangan dengan pedangnya menuju Sakya.
Sakya menyadari itu lalu, menghentikan serangan dan beralih ke mode bertahan,
Satu tebasan berhasil ditahan dengan pedangnya, karena Sakya bisa mengimbangi kecepatan itu,
"Aku akan berfokus untuk menyerangmu, jadi bersiaplah," pedang Feera dialirkan sebuah sihir air yang digabungkan dengan sihir angin membuat pedangnya semakin tajam,
"Sayangnya aku juga akan melakukan hal yang sama tuan putri," pedang Sakya nampak dilapisi percikan api atau listrik,
Krskk!! Krsk!!
Dan suara dari pedangnya sungguh berisik,
Feera bergerak lagi untuk menyerang,
Sakya menahan pedang itu dan menendang Feera sampai terdorong mundur,
Sakya membuat serangan balasan jarak jauh yang menghancurkan lantai arena dengan pedangnya yang mengeluarkan api petirnya, serangan itu sangat berdampak besar jika mengenai seseroang,
Sebelum sampai ke tempat Feera terdorong ia berhasil menghindarinya tepat waktu,
"Terima ini, Slashing Water!!!"
Kali ini, serangan jarak jauh dengan pedangnya yang mengeluarkan angin dan air dengan kecepatan tinggi, Feera membabi buta, bahkan ada serangan yang mengenai barrier yang dibuat Dony.
Duorr!!! Duerr!!! Duarr!!!
Terdengar serangan membabi buta itu yang sedikit demi sedikit berhasil menghancurkan seluruh lantai arena,
Sakya terus menghindari semua serangan itu,
Dan, "Aku menyerah!" Sakya menyerah,
"Mengapa kamu menyerah? Padahal bisa menghindari seluruh seranganku," Feera mendesah dan terlihat sangat heran,
"Tidak apa tuan putri, ini bukanlah pertarungan hidup dan mati. Lagipula kamu telah menghancurkan seluruh pijakanku membuatku keluar dari arena." Sambil menunjukkan arena yang hancur karena serangan barusan.
"Oh pertarungan kedua berakhir lebih cepat. Putri melakukan rencana yang baik dengan menghancurkan seluruh pijakan dan membuat lawannya menyerah. Karena itu, kita harus menunggu sedikit lebih lama untuk perbaikan arenanya." Mengumumkan pemenang kedua,
Feera berhasil maju ke babak selanjutnya dengan cara yang tidak aku sangka. Ia sangat mengerikan barusan.
***
Feera kembali ketempat Flow dan wajahnya sangat puas, "Lihat, aku menang kan?" menyerobot tempat duduk, memamerkan kemenangannya pada Flow.
"Selamat! Sepertinya kamu telah merencanakan untuk menghancurkan arenanya dariawal." Flow sedikit bicara sinis,
Feera memiringkan kepalanya, "Tehhe!" dan mengedipkan satu matanya tertawa kecil.
Kemudian Flow menyentil dahinya, "Ahhh, kamu tidak menyesal. Tidak masalah, itu adalah pertarungan yang hebat." Flow mengambil nafas.
"Umm, aku hanya merasa tidak bisa memenangkan pertarungan jika hanya mengadu sihir. Jadi aku sengaja membuat dia mengalah. Bahkan, serangan tadi tidak ada yang bisa mengenainya." Wajahnya memelas mencoba mendapat pembelaan,
"Ya tidak apa, itu adalah pertarunganmu. Dan tidak ada yang terluka itu baik saja."
Flow kembali teringan dan berpikir, "Sebenarnya aku masih penasaran dengan pertarungan pertama tentang siapa Soffia dan Kenzo. Namun, saat ini aku tertarik dengan sihir yang digunakan Sakya sebelumnya."
"Feera, apa kamu tahu sihir apa yang digunakan lawanmu barusan?" Flow bertanya karena ia tertarik dengan sihir tersebut.
"Sedikitnya aku mengerti dasarnya kalau itu adalah sihir yang berevolusi." Setelah itu Feera menjelaskan tentang sihir itu,
...
Sihir Api
Fire Burn merupakan sihir api yang paling dasar dan bisa dikembangkan tergantung penggunanya seperti Sakya dipertarungan sebelumnya.
"Sting Fire" merupakan sihir api yang berhasil memadat dan berevolusi menjadi percikan dan hampir tidak bisa disebut sebagai elemen dasar api lagi itu lebih mengarah ke petir. Singkatnya, itu adalah elemen api yang telah berevolusi.
...
Flow menyimpulkan bahwa dengan memadatkan api bisa membuat sebuah percikan api dan memiliki kemungkinan menciptakan listrik atau petir
"Aku akan mencobanya sekarang," pikirnya
[ Skill Active ] – Imaginasi
"Baik, langkah selanjutnya adalah membayangkan hal tersebut."
[ New Skill ] – Manipulasi Petir diperoleh.
Feera menengok, "Eh, petir? Apa yang kamu lakukan Flow?" ia melotot menyadari Flow berhasil mencoba membuat petir,
"Aku hanya tertarik dengan sihir yang digunakan Sakya, jadi aku mencobanya." Sambil memegang kepalaku tersenyum dan menutup mata,
"Apa kamu tahu, sihir yang digunakan Sakya itu bukan sihir murni elemen petir. Tapi kamu benar – benar menggunakan elemen petir." Mengetuk jidatnya sendiri terheran,
Lain kali, aku akan berhati – hati untuk mencoba skill baru.
"Maafkan aku,"
"Iya tenang saja, lagipula aku akan mengalahkanmu di final."
Sebenarnya, Feera masih mengkhawatirkan satu hal dan ragu dapat mengalahkan kakaknya sendiri yang merupakan Jenderal Kerajaan sebagai simbol aliansi.
Disamping itu, lawannya adalah Karina yang merupakan teman masa kecil Elva saat ia masih tinggal di Kerajaan Elf. Saat ini, Karina menjadi seorang petualang rank class 1 di Guild Petualang.
Rumor mengatakan, Elva adalah salah satu petualang terkuat di Kerajaan Elf walaupun bukan berada di Rank Class 0.
Rumor :
Karina pernah mengalahkan 2 petualang kriminal rank class 0 sendirian di dalam labirin, "Hutan Utara Elf" yang saat ini dua buronan itu masih dicari.
...
Hutan Utara Elf
Merupakan salah satu tempat misterius sama dengan Pulau Misterius yang pernah didatangi Flow. Disana terdapat banyak pohon besar dan kabutnya sangat tebal.
Sebelumnya, kabut itu belum ada dan baru saja muncul sekitar kurang lebih 200 tahun yang lalu.
Bahkan, bisa menciptakan ilusi itulah mengapa sampai saat ini Elva hanya dibicarakan sekedar rumor yang beredar.
Tidak hanya membuat seseorang berhalusinasi, monster yang berada disana tidak terpengaruh dengan ilusi tersebut. Seakan – akan ada monster yang selalu membuat sihir kabut dan ilusi tersebut setiap hari.
Jika itu benar, sudah pasti monster tersebut sangat kuat sehingga bisa mempertahankan sihirnya selama lebih dari 200 tahun.
...
Aku mengkhawatirkan Feera, karena lawan selanjutnya adalah Soffia yang sepertinya menyembunyikan kekuatan aslinya walaupun mengeluarkan aura yang mengerikan.
*Teks : Bagaimanakah pertarungan selanjutnya akan dimulai?